Bimata

Puasa Ngetwit Usai Ditegur, Partai Ummat Ajak Fadli Zon Gabung

BIMATA.ID, Jakarta – Partai Ummat besutan politikus senior Amien Rais, membuka pintu untuk politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon, yang lebih dari tiga hari terakhir puasa ngetwit usai ditegur partainya lantaran mengkiritik Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) terkait banjir Sintang.

Juru Bicara (Jubir) Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan, pihaknya membuka pintu 24 jam untuk Fadli jika hendak bergabung.

“Saya tunggu Mas Fadli 24 jam. Pintu kami buka untuk beliau. Insya Allah berjihad beliau di politik akan lebih luas manfaatnya,” ungkapnya, Jumat (19/11/2021).

Mustofa menilai, Fadli merupakan politikus dengan darah oposisi dan karenanya membutuhkan tempat yang pas. Sehingga, Partai Ummat adalah tempat yang cocok untuk Fadli.

Dia menyebut, Partai Ummat memang dibuat sebagai wadah untuk melawan kezaliman. Terlebih, dunia maya saat ini juga merindukan suara-suara kritis dari Fadli yang beberapa hari terakhir diam usai ditegur Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

“Saya rasa pas banget Partai Ummat untuk bernaung para pemilik DNA oposisi, seperti Mas Fadli Zon. Terus terang, publik dunia maya, saya lihat sangat rindu akan suara-suara kritis dari Fadli Zon. Jadi, nunggu apalagi?” ajak Mustofa.

Lebih lanjut, Mustofa juga meyakini bahwa kasus Fadli bukan tunggal. Pasalnya, ada banyak kasus serupa yang juga dirasakan politikus di lingkaran koalisi.

Di satu sisi, kata Mustofa, para politikus tersebut harus mengikuti arahan partai karena berada di lingkaran petahana. Namun, tak sedikit mereka gerah karena bertentangan dengan idealisme.

“Fadli Zon, salah satu kawan saya yang kabarnya harus puasa bicara melawan kezaliman dan ketidakadilan akibat kerumitan di lingkungannya. Saya memahami situasinya,” katanya.

Fadli Zon menjadi sorotan, karena tidak bersuara lewat akun Twitter-nya beberapa hari terakhir usai ditegur Prabowo. Teguran Fadli diterima usai dirinya menyindir Presiden Jokowi, lantaran tak kunjung ke Sintang yang sebulan terakhir terendam banjir.

Lewat Jubir Partai Gerindra, Habiburokhman, Partai Gerindra menegaskan bahwa sentilan Fadli ke Jokowi soal banjir Sintang bukanlah sikap resmi partai.

[MBN]

Exit mobile version