BeritaEkonomiRegionalUmum

PKK Pusat Berikan Bantuan Mesin Jahit Kepada 60 Orang Ibu Rumah Tangga

BIMATA.ID, Jakarta- Tim Penggerak PKK Pusat memberi bantuan mesin jahit dan pelatihan menjahit kepada 60 orang ibu rumah tangga di Kota Pekalongan. Upaya ini ditempuh untuk memberdayakan perempuan agar bangkit dari keterpurukan ekonomi, akibat Covid-19.

Bantuan diserahkan Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Suswati Tito Karnavian, di sanggar latih Dian Pelangi, Sapuro Kebulen, Kota Pekalongan, Jumat (26/11/2021). Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, Wakil Ketua TP PKK Provinsi Nawal Arafah Yasin, Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, serta Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji.

Ketum TP PKK Tri Tito mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan upaya PKK untuk mengungkit daya ekonomi perempuan. Hal itu sesuai dengan 10 program pokok PKK.

“Satu di antaranya perbaikan ekonomi masyarakat. Dengan ini, kami harapkan bisa berefek lebih besar, terutama untuk keluarga penerima bantuan,”ujarnya.

Diharapkan, setelah mendapat bantuan, para penerima bisa berwirausaha. Sehingga, bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Tri Tito menyebut, bantuan semacam itu juga diberikan pada daerah-daerah lain, seperti, Timika, Jayapura, Palu, Ternate, Sorong, Nusa Tenggara Barat, dan Madura. Tidak hanya keterampilan menjahit, bantuan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat sekitar.

“Kegiatan ini kami sesuaikan dengan masyarakat sekitar. Seperti di Timika, kami adakan pelatihan pembuatan roti, karena itulah yang mereka butuhkan,” ujarnya.

Istri Mendagri Tito Karnavian ini berharap ada intervensi pemerintah dalam memajukan daerah, melalui skema sister city. Bagaimana pun pengembangan satu wilayah haruslah ditularkan ke daerah lain.

“Akan saya sampaikan ke Pak Mendagri, kemajuan yang ada di daerah bisa ditularkan melalui sister city. Jayapura sister city dengan Malang, dengan begitu banyak kemajuan yang didapatkan,” ungkap Tri Tito.

Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi bantuan yang diberikan. Ia menyebut, pemberdayaan perempuan mutlak dilakukan, karena mereka memiliki daya juang tinggi.

“Potensi perempuan luar biasa, karena selagi menjalankan fungsi domestik seperti mengasuh anak, namun tetap berdaya ekonomi. Itulah yang akan memberikan pondasi bagi pengentasan kemiskinan,” urainya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close