BeritaBolaHukumOlahraga

Omah PSS Dibakar, Direktur Utama PSS Sleman Nilai Murni Kriminal

BIMATA.ID, DIY – Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana menyebut, permbakaran Omah PSS merupakan kriminal murni dan bukan bermotif politik seperti diisukan.

Isu politik mencuat karena klub berjulukan Elang Jawa tersebut baru berganti kepengurusan. Selain ada politisi yang masuk, pengurus lama juga kembali.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, juga dua mantan manajer PSS, yakni Dwi Retno Sukmawati dan Sismantoro kembali jadi pengurus.

Kelompok suporter PSS pun hingga kini masih meminta, agar pelatih Dejan Antonic dipecat. Hal ini satu tuntutan tersisa dari tiga tuntutan yang digaungkan.

Dua tuntutan lainnya, agar Arthur Irawan dan Danilo Fernando pergi telah terwujud. Danilo mundur dan Arthur kini gabung ke Persik Kediri.

“Sejauh ini indikasinya kriminal murni ya (bukan unsur politik),” ucap Andy, Selasa (30/11/2021).

Sebelumnya, Andy mengutuk peristiwa tersebut. Jika itu dari kelompok suporter, maka ia menghimbau agar memberikan energi positif kepada segenap tim.

“Kami sangat mengharapkan energi positif teman-teman suporter, jangan malah negatif. Kalau ada yang (perlu) diperbaiki ya kita evaluasi,” jelasnya.

Omah PSS yang berlokasi di Sariharjo, Ngaglik, Sleman dibakar pada Minggu, 28 November 2021. Hal ini terjadi setelah PSS kalah 0-1 dari Persita Tangerang.

Dari pendalaman polisi, ada empat lelaki yang melakukan pembakaran tersebut. Dari empat itu, satu orang yang mengeksekusi dan videonya tersebar di media sosial.

“Petunjuk keterangan saksi, pelaku sekitar empat orang. Berdoa saja, sudah kita identifikasi. Semoga sudah benar,” ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sleman, AKBP Wachyu Tri.

Barang bukti yang diamankan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) salah satunya adalah botol air mineral yang dipakai menyimpan cairan bahan bakar.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close