BeritaHukumPolitik

Menkominfo Minta Masalah Ruang Digital Utamakan Restorative Justice

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia (RI), Johnny G Plate, meminta masalah di ruang digital tak diselesaikan melalui proses hukum. Aparat penegak hukum diharap mengutamakan keadilan restoratif (restorative justice) di ranah digital.

“Saat ini, untuk masyarakat kita butuhkan pendekatan restorative justice sebelum ultimum remedium (hukum pidana menjadi upaya terakhir) itu ditetapkan,” katanya, melalui keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).

Johnny menyampaikan, penegak hukum cukup menegur masyarakat yang berpotensi melanggar hukum di ruang digital. Tindakan tegas aparat penegak hukum dikhawatirkan membuat masyarakat menjadi kurang produktif karena takut beraktivitas di ruang digital.

Namun, lanjut Johnny, anjuran itu bukan berarti penegakan hukum tidak boleh diterapkan pada kasus-kasus yang menyangkut ruang digital. Dia tetap ingin penegak hukum memantau aktivitas masyarakat di dunia maya.

“Kalau (dalam terminologi) hukum ada KUHP di ruang fisik, perlu juga ada KUHP di ruang digital yang mengatur dan menata kelola setiap aktivitas di dalam ruang digital,” sambung Johnny.

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini, juga bakal membantu penegak hukum dengan membuat banyak program kecakapan digital bagi masyarakat. Program tersebut diharapkan bisa membuat publik lebih bijak dalam menggunakan ruang digital.

“Ruang digital menuntut kita supaya cakap digital, tetapi faktanya kita punya tantangan yang besar terkait dengan kecakapan digital itu tersendiri,” tandasnya.

Dalam program itu, masyarakat akan digembleng untuk memahami rambu-rambu hukum dalam ruang digital. Hal ini agar produktivitas masyarakat di ruang digital tak terhenti karena kasus hukum.

“Di tingkat dasar misalnya, kami menyiapkan empat kurikulum khusus, di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture. Digital ethics ini nanti yang berkaitan dengan hoaks, misinformasi, dan disinformasi,” papar Johnny.

Program tersebut dipastikan akan menyasar semua kalangan masyarakat. Johnny pun tidak mau masyarakat gagap teknologi di zaman sekarang.

“Ini juga untuk mendorong agar rakyat, ibu-ibu, oma-oma, tante-tante, om-om di kampung-kampung yang bergerak di bidang UMKM dan ultra mikro, serta arisan bisa digital on boarding, bisa ikut bermigrasi untuk menjadi UMKM-ultra mikro digital,” ujarnya.

[MBN]

Tags

Related Articles

Bimata
Close