BIMATA.ID, Brasil — Presiden klub sepakbola Lombok football club (LFC), H Bambang Kristiono SE, (HBK) mengaku mendapat kejutan lantaran atase pertahanan kedutaan besar Republik Indonesia (KBBRI) negara Brazil Kolonial PNB Humaidi Syarif Romas merupakan putra asli Lombok kelahiran Kota Mataram.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini sedang mempelajari dari dekat pengelolaan klub sepakbola di negeri samba termasuk menjajaki kemungkinan kerjasama yang terkait dengan pemain yang bisa menjadi tandem bagi pengembangan bakat bakat dan talenta muda yang dimiliki Lombok FC.
“Bertemu dengan orang sekampung yang sekarang sedang melaksanakan tugas negara jauh di perantauan di belahan dunia lain saya benar-benar surprise,” kata HBK dalam keterangannya yang diterima Bimata.id, 4 November 2021.
Dalam pertemuan tersebut kolonel PNB Humaidi menyampaikan komitmen untuk membantu HBK dan putrinya Rannya Agustyra Kristiono mewujudkan cita-cita membangun klub sepak bola profesional yang bisa menjadi kebanggaan dan sekaligus kecintaan masyarakat di pulau seribu masjid.
Iya berjanji akan mencari akses untuk mendapatkan pelatih-pelatih serta talenta-talenta muda pesepakbola Brazil yang akan menjadi tandem pesepakbola asli pulau Lombok yang kini sudah bergabung di Lombok FC.
“Saya senang mendapat amanah dan kepercayaan dari Pak HBK untuk mencari pelatih-pelatih dan pesepakbola Brazil sebagai tandem dari pelatih-pelatih dan pesepakbola di Lombok,” kata kolonel PNB Humaidi.
Sebagai putra asli pulau Lombok dirinya merasa bangga dan bisa menjadi bagian dari perjuangan dalam mewujudkan pulau Lombok lebih dikenal lebih dicintai dan lebih dihormati di tingkat nasional bahkan internasional melalui klub sepak bolanya.
“Perhatian serta kecintaan Pak HBK kepada masyarakat Lombok bisa saya rasakan dalam beberapa hari perbincangannya selama beliau berada di Brazil. Terima kasih dan salut buat Pak HBK senior yang memiliki visi konstruktif buat membangun Lombok,” ceritanya.
Sementara juru bicara Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono studi banding ke Brazil ini diperlukan untuk mengantisipasi kipra Lombok FC ke depan.
Apalagi publik sepakbola bumigora tahu bahwa Lombok FC memasang target yang tinggi untuk menjadi juara di liga 3. Hal itu kemudian akan menjadi Jalan bagi Lombok FC naik kelas ke liga 2 setelah selesai mengikuti tahapan di liga 3 nasional.
Rannya menekankan di kompetisi liga 2 nanti pasti Lombok FC akan berhadapan dengan tim-tim yang besar dengan kualitas pemain-pemain yang tangguh serta dukungan dana yang harus kuat.
Seperti Arema Malang yang sekarang sudah diambil alih oleh juragan99 atau trans Cilegon FC oleh Raffi Ahmad, Persis Solo yang dimiliki oleh putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep, belum lagi PSG Pati milik Atta Halilintar serta banyak lagi klub-klub lainnya yang dihuni oleh pemain-pemain hebat baik pemain lokal maupun para pemain-pemain asing.
Dengan Studi Banding tersebut Lombok FC diharapkan tidak dadak dan bisa lebih menyiapkan diri baik dalam manajerial pengelolaan maupun dukungan dana Nya sehingga pengelolaannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Karena diperlukan nafas yang panjang keberanian dan tekad yang kuat untuk bertarung di tingkat yang lebih tinggi setelah lulus menjadi juara di liga 3 NTB,” ungkap putri Rannya.
Rannya melanjutkan, Lombok FC juga nantinya akan keluar wilayah untuk bertanding dan untuk mencapai hal tersebut pastinya Lombok FC juga memerlukan dukungan dana yang besar khususnya dalam memenuhi tuntutan bertanding di luar NTB.
“Jadi manajemen pengelolaan dan penyiapan dukungan finansial yang terencana harus disiapkan dan dipikirkan secara matang dari sekarang,” tutup dara yang masih menempuh studi di Brunel University London Inggris ini
(RILIS)