BeritaHukumPolitik

KPK Minta Parpol Fasilitasi Kader Pendidikan Antikorupsi

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI), Firli Bahuri meminta, agar semua partai politik (parpol) memfasilitasi pendidikan antikorupsi terhadap para kadernya. Sehingga, sikap budaya antikorupsi benar-benar dapat terwujud.

“Kita tanamkan kepada diri kita dan segenap masyarakat kita, sehingga menjadi karakter-karakter, individu-individu, yang baik. Karena kita ingin membangun budaya antikorupsi,” ungkapnya, saat menjadi pemateri dalam acara Pendidikan Kader Nasional (PKN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Selasa (16/11/2021).

Menanggapi permintaan Ketua KPK RI, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, komitmen partainya membangun budaya antikorupsi dalam diri seluruh kader PDIP.

Hasto menyebutkan, pihaknya telah membuat sejumlah upaya membangun budaya pencegahan korupsi. Yang pertama adalah dengan memastikan psikotes dan Sekolah Partai bersifat wajib bagi setiap kader partai.

“Karena psikotes ini juga mengukur aspek integritas. Sekolah Partai membangun kesadaran agar kekuasaan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya tanpa korupsi,” katanya.

Selanjutnya adalah terus membangun sistem kepartaian. Hasto memastikan, peraturan partai mengatur sanksi yang tegas bagi seluruh pimpinan atau unsur struktural partai yang menyalahgunakan kekuasaan.

Dia menyatakan, PDIP memiliki kejelasan peraturan partai tentang bagaimana menjadi anggota legislatif, kepala daerah, wakil kepala daerah, ataupun pimpinan legislatif dan juga pimpinan partai.

“Maka berbagai bentuk korupsi di internal partai dapat diperangi. Sebagai contoh dengan menghilangkan mekanisme one man, one vote, dan one value dalam pemilihan pimpinan partai dan diganti dengan merit system, termasuk musyawarah, maka biaya dapat ditekan,” urai Hasto.

Yang ketiga, pimpinan pusat partai terus mengingatkan kader agar tidak menyalahgunakan kekuasaan. Hasto mengatakan, DPP PDIP secara rutin mengingatkan kepada kader partai, namun tak bisa dipungkiri masih ada kader yang tersangkut kasus korupsi.

“Meski sudah diingatkan berulang kali, masih saja terjadi persoalan tersebut. Disiplin dan kesadaran untuk tidak korupsi inilah yang terus dibangun Partai,” tutupnya.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close