Bimata

Kepala BI Solo: Digitalisasi UMKM Solusi Pemulihan Ekonomi

BIMATA.ID, Solo- Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo mengklaim bahwa Pemulihan ekonomi di Kota Bengawan semakin nyata. Terbukti dengan capaian transaksi Solo Great Sale (SGS) yang melampaui target Rp 800 miliar. Menjadi Rp 1,16 triliun.

Capaian ini juga menunjukkan digitalisasi UMKM adalah salah satu solusi pemulihan ekonomi pascapandemi.

“Transaksi melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sudah menjadi lifestyle. Tidak hanya dilakukan saat pandemi, tapi sudah menjadi kebutuhan masa depan,” ungkap dalam kegiatan temu responden, kemarin.

Dia menyebut pertumbuhan ekonomi saat ini sudah membaik. Triwulan kedua mencapai 7 persen. Di triwulan ketiga sempat turun lantaran ada PPKM, namun tetap positif.

Pada triwulan keempat ini Joko optimistis pertumbuhan ekonomi bakal terkerek lagi. Saat ini, harga energi sudah merangkak naik. Ke depan, ketika kondisi ekonomi berangsur pulih, inflasi juga akan naik.

“Maka akan ada kenaikan suku bunga global. Mendorong suku bunga kita pasti naik. Mulailah konstelasi itu berjalan. Untuk memberi masukan kebijakan atas konstelasi itu, maka ke depan kami sangat berharap kerja sama dan masukan responden dalam memberikan informasi,” jelasnya.

Situasi pandemi ini membuat kondisi ekonomi semakin dinamis. Joko mengaku pihaknya tidak bisa mengandalkan data publikasi dan data sekunder saja. Tapi perlu data primer yang sifatnya segera agar tidak kehilangan momen.

Contohnya, di awal pandemi ada masukan dari perbankan soal likuiditas. Supaya masalah pandemi tidak merambat ke sektor perbankan, segera dilakukan pelonggaran likuiditas.

“Sehingga perbankan tidak mengalami masalah. Ada masalah kredit, OJK langsung mengadakan restrukturisasi kredit. Jadi perbankan balancing-nya tidak masalah,” tutur Joko.

 

(ZBP)

Exit mobile version