Regional

Hasil Temu Rembuk Mahasiswa Tarbiyah Desak Menag Perbaiki Kualitas PTKI

BIMATA.ID, Makassar – Aktivis mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatasi problematika yang dihadapi perguruan tinggi agama Islam.

Ketua Dema Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Fajar Muharram mengatakan, ada empat tuntutan dari hasil Temu Rembuk Mahasiswa Tarbiyah (Terasa) untuk segera ditindaklanjuti Menang Yaqut.

Fajar menyebut empat poin tuntutan, yang dihasilkan melalui pertemuan tersebut diikuti PTIK dan PTIKN se Indonesia Timur di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Samata di Gowa, yakni, Pertama pengutaan integritas dan profesionalitas tenaga pendidik.

Kedua, pelayanan akademik yang sistematis, efisien dan efektif. Ketiga, transparansi dana DIPA yang sesuai dengan kebutuhan mendasar lembaga kemahasiswaan dalam berkegiatan pada setiap perguruan tinggi agama Islam.

Keempat, pemberian beasiswa secara merata dan tidak tebang pilih dalam hal perealisasian anggaran dari Kementerian Agama.

“Empat aspirasi ini merupakan hasil kesepakatan dari proses temu rembuk setelah mendiskusikan dan melihat kondisi problematika yang ada di masing- masing perguruan tinggi agama Islam,” kata Fajar dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).

Mewakili perguruan tinggi yang hadir, kata Fajar menegaskan, permintaan ini telah menjadi kesepakatan bersama dengan harapan agar dapat segera direalisasikan oleh Kemenag.

“Kami meminta dalam hal ini Kemenag sebagai payung dari seluruh perguruan tinggi Islam agar direalisasikan segera. Karena aspirasi tersebut mutlak kebutuhan seluruh mahasiswa Tarbiyah di Indonesia Timur” ujar dia berharap .

Selain empat permintaan itu segera ditindaklanjuti Kemenag RI, temu rembuk juga membentuk Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Se-indonesia Timur atau IMASTI. Harapannya, sebagai wadah komunikasi dan evaluasi problematika yang ada di perguruan tinggi masing-masing PTKI dan PTKIN di Indonesia Timur.

“IMASTI lahir sebagai penekanan bahwa Hasil Temu Rembuk Mahasiswa Tarbiyah Desak Menag Perbaiki Kualitas PTKI

BIMATA.ID, Makassar – Aktivis mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatasi problematika yang dihadapi perguruan tinggi agama Islam.
Ketua Dema Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Fajar Muharram mengatakan, ada empat tuntutan dari hasil Temu Rembuk Mahasiswa Tarbiyah (Terasa) untuk segera ditindaklanjuti Menang Yaqut.
Fajar menyebut empat poin tuntutan, yang dihasilkan melalui pertemuan tersebut diikuti PTIK dan PTIKN se Indonesia Timur di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Samata di Gowa, yakni, Pertama pengutaan integritas dan profesionalitas tenaga pendidik.
Kedua, pelayanan akademik yang sistematis, efisien dan efektif. Ketiga, transparansi dana DIPA yang sesuai dengan kebutuhan mendasar lembaga kemahasiswaan dalam berkegiatan pada setiap perguruan tinggi agama Islam.
Keempat, pemberian beasiswa secara merata dan tidak tebang pilih dalam hal perealisasian anggaran dari Kementerian Agama.
“Empat aspirasi ini merupakan hasil kesepakatan dari proses temu rembuk setelah mendiskusikan dan melihat kondisi problematika yang ada di masing- masing perguruan tinggi agama Islam,” kata Fajar dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).
Mewakili perguruan tinggi yang hadir, kata Fajar menegaskan, permintaan ini telah menjadi kesepakatan bersama dengan harapan agar dapat segera direalisasikan oleh Kemenag.
“Kami meminta dalam hal ini Kemenag sebagai payung dari seluruh perguruan tinggi Islam agar direalisasikan segera. Karena aspirasi tersebut mutlak kebutuhan seluruh mahasiswa Tarbiyah di Indonesia Timur” ujar dia berharap .
Selain empat permintaan itu segera ditindaklanjuti Kemenag RI, temu rembuk juga membentuk Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Se-indonesia Timur atau IMASTI. Harapannya, sebagai wadah komunikasi dan evaluasi problematika yang ada di perguruan tinggi masing-masing PTKI dan PTKIN di Indonesia Timur.
“IMASTI lahir sebagai penekanan bahwa wadah ini akan selalu ada dan berlipat ganda,” tambah Fajar didaulat sebagai Koordinator IMASTI.
Kegiatan temu rembuk itu dihadiri perwakilan PTKI dan PTKIN seperti UIN Alauddin Makassar, UIN Dato Karama Palu, IAIN Bone, IAIN Ternate, STAIN Majene, STAI Al Furqon Makassar dan STAI DDI Maros. Kegiatan itu berlangsung empat hari dan menghadirkan sejumlah kegiatan, di antaranya lomba dan seminar nasional.

(HW) ini akan selalu ada dan berlipat ganda,” tambah Fajar didaulat sebagai Koordinator IMASTI.

Kegiatan temu rembuk itu dihadiri perwakilan PTKI dan PTKIN seperti UIN Alauddin Makassar, UIN Dato Karama Palu, IAIN Bone, IAIN Ternate, STAIN Majene, STAI Al Furqon Makassar dan STAI DDI Maros. Kegiatan itu berlangsung empat hari dan menghadirkan sejumlah kegiatan, di antaranya lomba dan seminar nasional.

(HW)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close