BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Hasanuddin, memprediksi uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa di DPR RI berjalan mulus.
Fit and proper test calon Panglima TNI rencananya akan digelar 4-5 November 2021.
Usai namanya diusulkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ke DPR RI sebagai calon Panglima TNI, Jenderal Andika akan menjalani proses fit and proper test oleh Komisi I untuk diputuskan ditolak atau diterima.
Kemudian hasil fit and proper test calon Panglima TNI disampaikan di rapat paripurna DPR RI, dibahas dan diputuskan Pimpinan DPR RI (disetujui atau tidak disetujui), lalu hasilnya dikirimkan kembali ke Presiden Jokowi.
“Tapi saya yakini fit and proper test akan berjalan tertib, lancar, dan aman. Pak Andika kami tahu, mitra di Komisi I, kami tahu kinerjanya bisa dipertanggung jawabkan,” tutur Hasanuddin, dalam perbincangan di acara ‘Apa Kabar Indonesia Petang’ tvOne, Rabu (03/11/2021).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini yakin, sosok Jenderal Andika mampu memimpin TNI ke depan.
Apalagi, secara pribadi Hasanuddin mengenal jenderal lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 tersebut. Jenderal Andika adalah pribadi yang disiplin, berintegritas tinggi, punya kapasitas, dan memiliki kebugaran fisik yang baik.
“Beliau memiliki kesamaptaan yang tinggi, beliau sering berdiskusi dengan Komisi I, hubungan baik secara kekeluargaan,” urainya.
Lebih jauh, Hasanuddin mengungkap kisi-kisi fit and proper test yang bakal dihadapi Jenderal Andika. Antara lain tanya jawab dan diskusi seputar pembangunan alutsista, kekuatan pokok minimum atau lebih dikenal dengan sebutan Minimum Essential Force (MEF) TNI.
“Lalu sikap Panglima terkait dengan situasi geopolitik terkini, strategi mengantisipasi Laut China Selatan, Papua. Itu semua, akan ditanyakan,” pungkas Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Barat IX ini.
Di samping itu, Komisi I DPR RI juga akan menanyakan komitmen Panglima TNI terkait pembinaan dan menjaga komitmen prajurit TNI agar selalu profesional, tidak berbisnis, dan tidak berpolitik. Lalu yang tidak kalah penting adalah peningkatan disiplin prajurit TNI.
“Seperit kita ketahui ya disiplin prajurit sekarang ini menurun, nah ini bagaimana bisa sampai terjadi titik nol pelanggaran, kalau bisa ya,” ucap Hasanuddin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengirim surat usulan nama KSAD, Jenderal TNI Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto kepada DPR RI pada Rabu, 3 November 2021.
[MBN]