Bimata

Harga Tes PCR Turun, Pemerintah Diminta Tetap Jaga Kualitas

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Sari Pramono meminta pemerintah mempertimbangkan kualitas tes PCR di tengah penurunan harga. Hal tersebut dilakukan karena menyangkut hidup banyak orang.

Menurut Sari, Tes PCR mendeteksi orang yang terpapar covid-19 dan menjamin aktivitas sosial tetap sehat. Menurut Sari, pemerintah belum mengambil kebijakan mengenai kualitas standar dalam tes PCR yang dilakukan klinik atau rumah sakit.

“Perlu ada balancing, harus dengar dari sisi pemerintah. Pengujian tes PCR di laboratorium menggunakan banyak komponen seperti reagen, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harganya mahal dan harus impor,” ungkap Sari dalam keterangan resmi, Rabu (03/11/2021).

Belum lagi, butuh biaya besar untuk mengoperasikan laboratorium. Pasalnya, butuh tenaga ahli yang mumpuni untuk menjalan operasional laboratorium.

“Jangan sampai harga turun tapi teknis operasional jadi sembarangan demi mengejar harga yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Dalam hal ini, Sari meminta pemerintah membuat prosedur operasi standar atau standard operating procedure (SOP) yang baku agar teknis di lapangan berjalan dengan baik. Sementara itu, untuk urusan limbah agar virus tak tersebar secara tak sengaja bagi pengusaha sektor kesehatan juga menjadi beban tersendiri. Komponen itu turut mempengaruhi harga tes PCR.

“Perlu diperhatikan mengenai harga tersebut apakah laboratorium-laboratorium di dalam prosesnya menjalankan sesuai dengan ketetapan pemerintah, seperti penetapan standardisasi dan proses monitoring evaluasi terhadap sebuah laboratorium PCR,” ujar Sari.

 

(ZBP)

Exit mobile version