BIMATA.ID, Jakarta – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) membuka peluang koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam kerja sama politik ke depan.
Merespons hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fathul Bahri, menghargai jika keduanya berkoalisi asalkan tidak menyimpang dari harapan konsituennya masing-masing.
“Partai politik pun juga jangan sampai keluar dari harapan konstituennya, baik dengan manuver politik yang dilakukan ataupun dengan kebijakan publik saat berada dalam pemerintahan yang jauh dari harapan publik,” ungkapnya, melalui pesan singkat, Senin (29/11/2021).
Dia mengemukakan, kerja sama antar politik adalah hal yang lazim dilakukan asalkan untuk kepentingan rakyat.
“Kerja sama politik lazim dilakukan dengan siapa pun dan semua pihak pasti membuka diri, selama untuk kepentingan masyarakat dan masing-masing memiliki kesesuaian dan mencari titik temu di berbagai aspek,” pungkas Fathul.
Fathul menegaskan, kedaulatan rakyat akan menentukan siapa pun partai politik (parpol) yang berkoalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti termasuk Partai Gerindra-PDIP.
“Apapun itu, nanti pada ujungnya, daulat rakyat yang akan menentukan yang mereka pilih,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, berbicara mengenai kepentingan Partai Gerindra pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pasalnya, Jateng adalah provinsi yang memiliki geopolitik yang khas.
Muzani menilai, sejak Pemilu 1999 sampai 2019, PDIP selalu mendominasi Provinsi Jateng sebagai pemenang Pemilu. Berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa, yang selalu bergantian pemenangnya dalam setiap Pemilu.
Untuk itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini meminta, agar Partai Gerindra belajar dengan PDIP tentang cara mempertahankan kepercayaan rakyat seperti yang terjadi di Provinsi Jateng.
“Gerindra Jateng harus belajar dari bagaimana PDIP Jateng mengelola kepercayaan rakyat, sehingga selalu menang dalam setiap Pemilu. Kita pernah mengalami fase naik turun dalam hubungan dengan PDIP. Kita pernah bekerja sama pada tahun 2009, lalu 2014 berpisah karena Gerindra oposisi. Dan kini kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Dan ke depan kita ingin bekerja sama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia,” kata Muzani, saat peresmian Kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Minggu (28/11/2021).
[MBN]