BeritaPolitik
Populer

Elektabilitas dan Popularitas Menhan Prabowo Tertinggi dalam Pilpres 2024

BIMATA.ID, JAKARTA – Tren kesukaan dan perhatian pubilk terhadap sosok Prabowo Subianto disebut meningkat. Bahkan, pemilih Presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mulai melirik Prabowo. Ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesia Survey Center. Tingkat kesukaan responden terhadap Prabowo di Kabinet Indonesia Maju itu mencapai 80,2 persen, tertinggi dari nama-nama yang disodorkan.

 “Dalam tingkat elektabilitas, Prabowo berada pada puncak urutan dengan tingkat kesukaan sebesar 80,2 persen,” kata peneliti senior dari Indonesia Survey Center, Chairul Ansari, dalam rilis surveinya, Minggu, 14 November 2021.

Dalam survei tersebut disebutkan, popularitas Prabowo paling tinggi dibandingkan tokoh-tokoh lain yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres), dengan perolehan 90,3%. 

Menyusul setelahnya, Menparekraf, Sandiaga Uno 88,7%; Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo 88,3%; Gubernur Jakarta, Anies Baswedan 88%; dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil 87,5%.

“Lalu AHY (Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimutri Yudhoyono) 85,9%; Airlangga (Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto) 85,7%; Puan Maharani (Ketua DPR) 85,5%; Mahfud MD (Menko Polhukam) 85,3%; Tri Rismaharini (Mensos) 85,1%. Paling rendah 65,% (Mendagri, Tito Karnavian),” tutur Peneliti Senior Indonesia Survey Center, Chairul Ansari, dalam paparannya, Minggu (14/11/2021).

Pun demikian dengan tingkat kesukaan (likeability). Prabowo tertinggi dengan 80,2% dan disusul Anies 80,1%; Sandi 78,8%; Ganjar 75,3%; Airlangga 74,1%; Ridwan Kamil 71,9%; AHY 70,8%; Puan 70,5%; Mahfud MD 70,4; Risma

Prabowo masih berada di posisi teratas untuk tingkat keterpilihan baik saat responden menjawab pertanyaan terbuka maupun terutup. 

Untuk pertanyaan terbuka, elektabilitas Prabowo 20,3% dan jauh di bawah pesaing terdekatnya, Ganjar Pranowo, yang hanya 12,3%, lalu Anies 12,1%, Sandi 4,8%, AHY 4,3%, dan Ridwan Kamil 4,1%. Yang belum memiliki pilihan sebesar 21,9%.

Adapun dalam pertanyaan tertutup, Prabowo dipilih sebanyak 22,7% responden.  Di bawah Prabowo ada Ganjar dengan 12,6%, Anies 12,1%, Sandi 5,7%, AHY 4,5%, dan Ridwan Kamil 4,3%.

“Dalam pertanyaan terbuka, para tokoh tidak dimunculkan namanya sama sekali. Hal ini dimaksudkan untuk melihat top of mind publik terhadap para tokoh tersebut. Hasilnya, Prabowo masih konsisten menjadi pilihan publik utama disusul oleh Anies dan Ganjar,” tutur Chairul.

Hasil survei ini juga menyebutkan, mayoritas pemilih Prabowo takkan mengubah keputusannya kelak atau sudah mantap. Jumlahnya mencapai 28,9%.

“Singkatnya dengan kata lain, bahwa para pemilih Prabowo memiliki basis dukungan lebih kokoh atau tidak labil dibanding pemilih kandidat lain,” tutupnya.

Di posisi kedua ditempati Puan dengan 13,2%; Komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 9,9%; Anies 9,6%; Risma 7,5%; Ganjar 6,7%, dan Sandi 5,4%. Lalu Ahy 5,3%, Airlangga 4,9%, Ridwan Kamil 4,5%, lainnya 4,1%, dan yang belum menentukan pilihan (undecided voters) 23,4.

Riset Indonesia Survey Center ini dilaksanakan dengan mewawancarai langsung 1.520 responden yang telah memiliki hak pilih di 34 provinsi pada 7-21 Oktober 2021. Penelitian dilakukan menggunakan teknik teknik multistage random sampling dengan margin of error 2,5% dan level of confidence 95%.

Lembaga survei Y-Publica melakukan simulasi terhadap pasangan capres-cawapres setelah melihat peta elektoral menuju gelaran Pilpres 2024 semakin dinamis. 

Kelompok-kelompok relawan mulai menyatakan diri mendukung para tokoh yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon presiden. Sementara itu siapa yang bakal mendampingi sebagai calon wakil presiden masih tanda tanya.

Lantas, Y-Publica melakukan simulasi dengan memasangkan lima nama capres paling kuat dengan lima tokoh yang layak menjadi cawapres.

Kelima capres adalah Ganjar Pranowo, Prabowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.

Sedangkan kelima cawapres adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, dan Gatot Nurmantyo.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan oleh publik, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar-Airlangga.

“Dalam simulasi terhadap pasangan capres-cawapres, Prabowo-Puan unggul tipis terhadap Ganjar-Airlangga,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/11/2021).

Prabowo-Puan didukung oleh 85,6 persen, sedangkan yang tidak mendukung 12,1 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,3 persen. 

Pasangan Ganjar-Airlangga didukung oleh 84,1 persen, tidak mendukung 11,2 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 4,7 persen.

Menurut Rudi, dukungan kuat terhadap Prabowo-Puan tidak mengejutkan, mengingat sudah cukup lama digaungkan oleh berbagai pihak.

Prabowo-Puan merepresentasikan dua kekuatan partai politik terbesar di pemerintahan, yaitu PDIP dan Gerindra.

Yang mengejutkan, kata dia, adalah pasangan Ganjar-Airlangga yang bisa mengimbangi Prabowo-Puan.

Ganjar yang merupakan kader PDIP selama ini mengantongi elektabilitas terkuat sebagai capres, tetapi PDIP lebih menjagokan Puan.

“Meskipun tanpa dukungan PDIP, Ganjar tetap paling unggul, lebih-lebih jika dipasangkan dengan Airlangga,” kata Rudi. 

Meskipun elektabilitas Airlangga juga rendah, tetapi seperti halnya Puan yang mewakili trah Soekarno di PDIP, Airlangga merupakan ketua umum Golkar.

Pasangan capres-cawapres lainnya yang paling mendapat dukungan publik adalah Prabowo-Airlangga (68,3 persen), Ganjar-AHY (58,3 persen), Anies-AHY (53,8 persen), dan Anies-Gatot (51,8 persen). Sedangkan pasangan sisanya mendapat dukungan kurang dari 50 persen.

Sementara itu elektabilitas Ganjar naik tipis dari survei sebelumnya pada Mei 2021 sebesar 20,2 persen menjadi 21,1 persen.

Prabowo membayangi dengan elektabilitas 17,0 persen, disusul oleh RK (12,5 persen), Anies (8,0 persen), dan Sandi (7,5 persen).

Berikutnya AHY (4,5 persen), Tri Rismaharini (4,3 persen), dan Erick (4,0 persen). Lalu Giring Ganesha (2,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Puan (1,5 persen), dan Airlangga (1,3 persen). Ada pula Mahfud (1,2 persen), Gatot (1,1 persen), dan Andika Perkasa (1,0 persen).

“Menguatnya nama Andika berbarengan dengan terpilihnya sebagai Panglima TNI,” ungkap Rudi. 

Nama-nama lain masih berada di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,0 persen.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. 

Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

[MDP]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close