BIMATA.ID, Jawa Barat — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sodik Mudjahid mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mendisrupsi edukasi generasi milenial hampir dua tahun terakhir sehingga mereka lebih aktif bermedia sosial.
Menurutnya generasi milenial cenderung adiksi terhadap dunia virtual, kurang bergaul, dan mudah reaktif dalam menyikapi permasalahan sosial yang ada. Hal itu disampaikan Sodik saat memberikan sosialisasi empat pilar MPR RI di Aula SMA Unggulan Darul Hikam, Jalan Supratman, Kota Bandung, Sabtu, 20 November 2021.
Sodik Mudjahid yang merupakan tokoh Jawa Barat, pendidik, dan ulama, juga anggota Komisi II DPR RI pun menilai perlunya edukasi kembali kepada generasi milenial.
Disisi lain Sodik Mudjahid mengaku salut dengan kemampuan hardskill generasi milenial, khususnya penguasaan teknologi. Apalagi, keakraban milenial di masa pandemi dengan smartphone membuat mereka fasih menggunakan beragam aplikasi canggih.
“Tapi, menurut riset, kontribusi hard skill terhadap kesuksesan hanya 20%. Ternyata, kontribusi terbesar terhadap kesuksesan sebanyak 80% bersumber dari softskill,” ujar Ketua Yayasan Darul Hikam Bandung ini.
Sodik Mudjahid menjelaskan, pengasahan soft skill itu meliputi kemampuan kepemimpinan, sikap tangguh, sabar, amanah, kemampuan lobi, dan lain-lain. Nilai akademik dinilai penting, tapi harus diimbangi dengan peningkatan softskill untuk bisa berkembang di dunia nyata.
Oleh karena itu, Sodik mendorong generasi milenial aktif berkegiatan yang positif agar wawasan berkembang. Kuncinya, dia menegaskan, agar generasi muda senantiasa memperbaiki diri, belajar, disiplin, aktif berorganisasi, inovatif, kreatif, dan memperbanyak jaringan.
Apalagi, beberapa tahun lagi akan menghadapi pemilu, maka generasi milenial dan zilenial yang baru akan memiliki hak pilih, harus belajar kritis sejak dini.
Usman