BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian mendukung upaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam melakukan optimalisasi peran zakat untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, MBA, MMT, IPU pada Audiensi dan Silaturahim Pimpinan BAZNAS RI ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Menurutnya, dukungan ini juga sesuai dengan Perpres No. 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diterbitkan pada 7 Desember 2020.
“Zakat juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Zakat mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, mempercepat penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, jika pengumpulan dana zakat nasional (quick wins) melalui zakat ASN, BUMN, BUMD, yang pertama diimplementasikan, maka pengumpulan dana zakat nasional akan mencapai total Rp. 27.9 Triliun.
“Hal ini tentu harus didorong agar kesejahteraan bagi masyarakat dapat segera terwujud.”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA mengatakan, strategi optimalisasi zakat dapat dilakukan dengan pembentukan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di beberapa kementerian maupun lembaga pemerintahan.
“Selain itu, pemanfaatan keuangan digital juga akan ditingkatkan untuk optimalisasi zakat. Hal ini dapat meningkatkan tata kelola yang baik dan akuntabilitas, sehingga penerimaan dan penyaluran zakat akan lebih efektif bagi para mustahik (orang-orang yang berhak menerima zakat). Insya Allah pertemuan ini mambawa hasil yang baik,” ujar Prof Noor.
Dia menjelaskan, Baznas akan terus mengembangkan ekosistem ekonomi umat melalui penguatan dan pemberdayaan ekonomi gotong royong berkelanjutan berbasis zakat dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.
(ZBP)