BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, agar selalu menghargai kerja keras pemimpin terdahulu.
Hal itu disampaikan AHY di hadapan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, pada Jumat, 29 Oktober 2021.
“Apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil kerja keras generasi terdahulu,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (01/11/2021).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat ini menegaskan, tidak ada yang terlalu hebat untuk bisa membangun bangsa sendirian. Sinergisitas, kolaborasi, dan aksi nyata perlu dikedepankan bersama-sama untuk melakukan perubahan, serta menjadi solusi atas permasalahan bangsa.
“Tiap masa ada tantangan dan pemimpinnya. Setiap pemimpin ada masa dan tantangannya,” tegas AHY.
AHY juga mengingatkan, merawat demokrasi dan Pancasila adalah kerja lintas generasi. Sebagai bagian dari generasi muda, ia menjelaskan, muda adalah kekuatan, tapi bukan hanya bermakna usia biologis.
“Muda adalah kekuatan dalam pikiran dan tindakan untuk mengubah peluang menjadi tantangan. Muda juga keberanian untuk keluar dari zona nyaman, mendobrak status quo dan berani mengambil keputusan besar,” jelas mantan Perwira TNI Angkatan Darat (AD) ini.
Di samping itu, putra pertama Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengingatkan, tiga fenomena yang patut dicermati pada dunia politik saat ini. Yakni, politik uang, politik identitas, dan post truth politics.
“We can’t afford the price of disintegration. Perpecahan bangsa terlalu mahal harganya bagi kita,” imbuh AHY.
Selama berkeliling nusantara, AHY sudah berdialog dengan berbagai elemen masyarakat. Mereka menitipkan pesan yang sama, yakni bersama-sama merawat dan menjaga Pancasila.
“Pancasila sudah teruji dalam sejarah, menjadi titik temu, titik lebur perbedaan di tengah kompleksitas cara pandang kebangsaan masyarakat Indonesia yang majemuk ini,” paparnya.
AHY pun berpesan kepada generasi muda agar tetap kritis. Generasi muda harus berani bersuara dan membuktikan dengan aksi nyata.
“Sebagai generasi yang paling melek teknologi, think before you speak, think before you share. Jangan sampai jadi bagian dari politik fitnah. Tumbuhkanlah jiwa kepemimpinan, dengan integritas, karakter yang unggul termasuk patriotisme, disiplin, dan semangat pantang menyerah,” kata pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1978 ini.
Webinar yang dihadiri ratusan mahasiswa UIN Syahid Jakarta tersebut dibuka oleh Rektor UIN Syahid Jakarta, Prof Dr Amany Lubis. Dalam pembukaannya, Amany memuji AHY sebagai negarawan. Rektor perempuan kelahiran Kairo ini mengungkapkan, pernah bekerja sama dengan AHY saat menyusun kurikulum bagi Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
[MBN]