Bimata

Abaikan Beberapa Bandara Mangkrak, Pemerintah Dinilai Salah Urus

BIMATA.ID, Jakarta- Saat ini, Ribuan mata masyarakat Indonesia mengarah kepada pemerintah dan Bandara Kualanamu yang dinilai salah urus dan kurang bijak mengambil keputusan.

Sebelumnya, Pemerintah telah memberikan hak pengelolaan dengan saham sebanyak 49 persen kepada GMR Airports Consortium yang merupakan perusahaan patungan antara India dan Prancis.

Sebanyak 49 persen saham dimiliki oleh India, sementara itu Indonesia memiliki 51 persen. Penjualan hak pengelolaan tersebut menjadi sorotan masyarakat, termasuk pengamat mengingat yang dijual adalah bandara dengan kondisi sehat.

Dalam akun Twitter milik Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengatakan, pemerintah seolah seperti salah sasaran.

Pasalnya, sejumlah bandara mangkrak yang dibangun pemerintah alih-alih mendapatkan perhatian, justru diabaikan seperti Bandara Kertajati yang terletak di Majalengka dan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga.

Kedua bandara tersebut sebelumnya dibangun dan diresmikan dengan cukup meriah, tetapi kini tidak pernah aktif lagi. Bahkan, pesawat Citilink yang sebelumnya beroperasi dengan tujuan Purbalingga-Jakarta atau sebaliknya, kini telah menghentikan operasinya di Bandara Jenderal Besar Soedirman.

“Yang perlu diurus bandara mangkrak Kertajati dan Soedirman, eh malah yg “diurus” bandara Kualanamu yg jelas sehat dan baik,” kata Said Didu.

Menurut Said Didu, pemerintah salah memperhatikan sektor yang perlu diperhatikan.

“Ini mah kaki yg gatal kepala yg digaruk,” ucap Said Didu menanggapi tindakan pemerintah tersebut.

 

(ZBP)

Exit mobile version