BeritaHukum

Sebanyak 23 Mantan Napiter Poso Nyatakan Ikrar Setia kepada NKRI

BIMATA.ID, Sulteng – Sebanyak 23 mantan narapidana terorisme (Napiter) Poso, menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh mantan Napiter, yakni Supriadi alias Upik.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Rudy Sufahriadi meminta, agar para Napiter yang telah ikrar setia Pancasila dapat menjalin komunikasi dengan empat daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang masih dicari hingga saat ini.

“Kalau memang rekan-rekan mantan Napiter ini bisa komunikasi dengan empat DPO yang selama ini kita cari, saya menunggu. Mudah-mudahan mereka mau menyerahkan diri,” tuturnya, Senin (11/10/2021).

Dirinya menyampaikan, kepolisian akan menunggu apabila para buronan itu ingin menyerahkan diri untuk mengikuti proses hukum atas pelanggaran yang selama ini dilakukan.

“Kalau memang tidak harus ada peluru lagi yang keluar di Poso kenapa tidak, silahkan. Kalau memang mau menyerahkan diri, kami tunggu,” imbuh Irjen Rudy.

Irjen Rudy mengatakan, saat ini Tim TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya masih melakukan pengejaran terhadap empat orang buronan tersebut.

Dirinya menguraikan, operasi berlangsung untuk melakukan pengamanan terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi korban penyerangan para buronan kasus dugaan pidana terorisme.

“Kami sekat terus tempat-tempat masyarakat beraktivitas di sekitar mereka melarikan diri,” urai Kapolda Sulteng.

Satgas memprediksi, buronan itu masih berkeliaran di tiga Kabupaten yang ada di Provinsi Sulteng, yakni Parigi Moutong, Poso, dan Sigi.

Dalam keterangan tertulis, para Napiter itu berjanji untuk setia kepada NKRI yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kemudian, mereka akan taat kepada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lalu, para Napiter menolak untuk terlibat dalam kegiatan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Mereka pun berikrar untuk membangun Poso yang aman, damai, dan sejahtera bersama dengan pemerintah.

Saat ini, tersisa empat anggota MIT Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian. Mereka ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Pimpinan mereka, Ali Kalora telah tewas tertembak dalam kontak senjata pada Sabtu, 18 September 2021.

Satgas Madago Raya pun telah menyebar foto dan identitas buronan tersebut ke sejumlah lokasi. Mereka meminta, agar masyarakat yang mengetahui keberadaan empat DPO itu segera menghubungi Polres Poso melalui nomor 085298562999, Polres Sigi 082190690191, dan/atau Polres Parimo melalui 082260088723.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close