Bimata

Perubah Sikap Pemerintah Dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

BIMATA.ID, Jakarta-  Perubahan sikap pemerintah dalam mengatur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan untuk mendanai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero)/PT KAI, yang sekarang menjadi pimpinan BUMN dalam konsorsium proyek kereta cepat.

Seperti diketahui, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)  merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd, dengan skema business to business (B2B).

Adapun, perusahaan plat merah yang tergabung dalam konsorsium tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT KAI, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN VIII.

GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menegaskan bahwa mengenai kebijakan pendanaan dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan investasi maupun costoverrun, merupakan ranah dari pemerintah. Termasuk mengenai hitungan modal konsorsium BUMN dan Beijing Yawan, yang mana komposisi saham ataupun hal-hal yang berkaitan dengan investasi dan pendanaan juga merupakan ranah BUMN Sponsor, kementerian dan pemerintah dua negara.

Dalam hal ini, Mirza belum bisa memberikan komentar lebih lanjut mengenai pemakaian APBN untuk proyek kereta cepat ataupun perubahan komposisi saham di konsorsium BUMN.

“PT KCIC saat ini fokus pada percepatan pembangunan dan akan tetap melanjutkan pembangunan kereta cepat sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah dan arahan pemegang saham,” kata Mirza di Jakarta, Senin (11/10/2021).

Terkait progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, per minggu keempat September 2021 sudah mencapai 79%. Hingga saat ini, KCIC memprioritaskan percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan progres akibat dampak dari Covid-19.

Mirza menjelaskan, 10 terowongan di proyek ini sudah tembus. Dalam hal ini, KCIC terus fokus melakukan penyelesaian erection girder untuk konstruksi elevated track, khususnya di DK 132 dan 132 di Batununggal Bandung ke arah Tegalluar.

 

(ZBP)

Exit mobile version