BIMATA.ID, Sulawesi- Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menjadi satu diantara sejumlah tokoh yang digadang akan maju pada konstelasi Pilkada 2024 mendatang.
AIA sendiri sering disandingkan dengan sejumlah tokoh Sulsel seperti Wakil Ketua DPP Golkar, Erwin Aksa; Ketua Nasdem Sulsel, Rusdi Masse hingga Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Selain itu sejumlah kepala Daerah di Sulsel juga sering mencuat, sebut saja Walikota Makassar, Danny Pomanto; Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan hingga Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi.
AIA pun sudah terang-terangan menyebut dirinya bakal maju pada konstelasi Pilgub mendatang. Keinginannya pun ikut diamini oleh sejumlah tokoh internal Gerindra Sulsel.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulsel, Edward Wijaya Horas menyebut AIA memiliki pengalaman yang mumpuni. Iwan dianggap sudah pantas untuk maju di Pilgub 2024 mendatang. Selain itu, Sekretaris DPD Golkar Sulsel Darmawangsyah Muin juga menyebut Iwan tokoh yang dinilai tepat untuk memimpin Sulsel dimasa yang akan datang. Ia mengaku bersiap, jika nanti DPP Gerindra memutuskan untuk menunjuk AIA sebagai calon Gubernur Sulsel.
“Kami tentu selalu bersiap bilamana perintah DPP untuk mengamanahkan kepada pak AIA untuk menjadi calon Gubernur,” ujarnya di Cafe Kopi Jeka, Jalan Emy Saelan, belum lama ini.
Melihat kondisi ini, Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menyebut pilihan AIA untuk maju di Pilkada akan mendorong soliditas internal Gerindra. Dengan majunya AIA juga akan dapat meningkatkan pengambilan suara pada proses perekrutan caleg di Pileg 2024 mendatang.
“Keputusan (AIA untuk maju di Pilgub) itu akan mendorong soliditas internal (Partai Gerindra), sekaligus menjaring vote-getter dalam rekrutmen Caleg Gerindra di Pileg dan dukungan Capres di Pilpres 2024,” ucap Luhur, Rabu (13/10/2021).
Luhur menyebut ketua Partai memiliki kekuatan lebih dibanding tokoh lain untuk maju di Pilkada.
Sebab, mereka sudah memiliki kendaraan sendiri, hanya membutuhkan koalisi untuk menggenapi batas minimal pencalonan.
“Ketua partai politik selalu punya privilege (keistimewaan) atau akses pertama di kandidasi Pilgub 2024,” pungkas Luhur.
(ZBP)