BIMATA.ID, Medan- Pengamat ekonomi yang juga Rektor Undiknas University, Prof. Dr. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah maupun kampus di wilayah Denpasar.
PTM diprediksi akan berpotensi menggairahkan ekonomi maupun UMKM di sektor pendidikan. Untuk menggairahkan ekonomi ini maka keberhasilan protokol kesehatan (prokes) saat PTM kunci mengantisipasi kembali melonjaknya kasus Covid-19.
Dia menilai, PTM akan ikut menggairahkan ekonomi. Sebab berkegiatan di luar rumah, baik itu di kantor, kampus dan tempat lainnya, tentu dapat menunjang aktivitas ekonomi dan lainnya.
“Ketika berkegiatan, masyarakat, mahasiswa, menginginkan makan siang dan konsumsi lainnya maka kegiatan ekonomi di warung, tempat rumah makan dan resto yang dibutuhkan masyarakat ikut bergeliat,” katanya.
Penerapan prokes dalam PTM yang ketat mesti dilakukan agar tidak menimbulkan klaster baru di kampus. Hal ini dilakukan seluruh civitas akademika Undiknas University, dari karyawan, mahasiswa maupun dosen.
“Terkait PTM yang telah mendapat restu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek RI, maka kampus wajib untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran secara offline. Tentunya, mahasiswa yang dapat hadir belajar di kampus, telah divaksin sebanyak 2 kali dan telah mendapatkan izin dari orang tua, sebagaimana hal yang disampaikan oleh Kementerian,” ujarnya.
Hal ini pula, yang dilakukan kampus dengan melakukan pembelajaran secara hybrid learning. Sebagian pembelajaran di kampus (PTM /offline) dan sebagian pembelajaran secara online. Dan ini sudah diujicoba per Senin (04/10/2021), perkuliahan telah berjalan sesuai dengan prokes yang ketat dan berlaku secara bertahap dan bergantian. Ia pun mengajak merubah perilaku yang mengarah pencegahan dengan penerapan prokes 3M memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak tidak hanya ketat namun juga harus benar.
(ZBP)