BIMATA.ID, Jakarta – Hari ini Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Malaysia pada Kamis (28/10). Pertemuan tersebut adalah momen penting bagi hubungan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia terutama dalam hal diplomasi pertahanan. Ini adalah pertemuan tatap muka pertama antara Menteri Pertahanan kedua negara sejak pandemi melanda dunia.
Kunjungan kerja Prabowo diawali dengan kunjungan kehormatan Perdana Menteri Sri Ismail Sabri Yaakob. Setelah itu, Prabowo mengunjungi Kementerian Pertahanan Malaysia di mana ia menerima penghormatan dari Pengawal Kehormatan Utama dari Batalyon Pertama Resimen Kerajaan Melayu (RAMD). Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral yang membahas sejumlah isu penting khususnya terkait keamanan bilateral dan regional. Hal-hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
Prabowo sependapat dengan Sri Ismail Sabri Yaakob bahwa penting bagi setiap negara ASEAN untuk memperkuat diplomasi pertahanan demi kepentingan keamanan kawasan. Dalam hal kerja sama pertahanan Indonesia-Malaysia, mereka saling memuji dan menyampaikan apresiasi atas komitmen angkatan bersenjata negara masing-masing untuk kembali aktif melakukan latihan militer bersama. Antara lain KEKAR MALINDO dan LINUD MALINDO, serta kerjasama operasi seperti Patroli Terkoordinasi (PATKOR) Laut dan PATKOR Udara.
Selain itu, mereka juga sepakat bahwa keterlibatan bersama antara Armed Forces Health Services kedua negara perlu ditingkatkan terutama melalui sharing best practice terkait vaksinasi, metode pengobatan dan pendekatan tes skrining COVID-19.
Menteri Pertahanan kedua negara itu juga berkomitmen untuk lebih meningkatkan kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM) untuk memperkuat keamanan di perbatasan Indonesia-Malaysia, terutama melalui pengoperasian Kantor Pos Gabungan. Saat ini, operasi gabungan antara TNI dan TDM berada di 6 pos Gabungan yang terkonsentrasi di perbatasan Kalimantan-Sarawak.
Menhan Prabowo juga dengan bangga mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya Nota Kesepahaman (MoU) yang berfokus pada kerja sama pertahanan komprehensif antara Indonesia dan Malaysia akan dilaksanakan dan ditandatangani awal tahun depan.
Sebagai negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia harus bersama-sama memegang prinsip menjaga ASEAN sebagai Zona Damai, Kebebasan dan Netralitas (ZOPFAN). Semua pihak harus menahan diri dari segala tindakan militer yang provokatif atau berpotensi meningkatkan ketegangan dan memprovokasi konflik di Laut China Selatan. Setiap masalah, perbedaan dan perselisihan perlu diselesaikan, secara konsisten dan jelas melalui dialog dan negosiasi.
YA