Bimata

Massa Unjuk Rasa ke Istana, Gebrak: Jokowi-Ma’ruf Amin Gagal Sejahterakan Rakyat Dalam Dua Tahun Kepemimpinannya

BIMATA.ID, Jakarta- Massa unjuk rasa buruh dan mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada hari ini membubarkan diri sekitar pukul 16.30.

Demonstrasi itu diikuti berbagai organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) untuk mengevaluasi dua tahun kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Maruf Amin.

Aliansi Gebrak diisi oleh KASBI, KPBI, KPA, SGBN, KSN, SINDIKASI, LMND-DN, LBH Jakarta, YLBHI, KPR, SEMPRO, KRPI, Presidium GMNI dan JARKOM SP Perbankan.

Nining Elitos, Juru bicara Gebrak merasa kecewa karena tidak ada tanggapan dari istana. Sebelum mengadakan unjuk rasa hari ini, mereka sudah pernah memberikan tuntutan kepada pemerintah tapi tidak mendapatkan respons positif.

“Inilah pemerintah kita hari ini, kalau orang orang yang punya bermobil mewah, berpakaian rapi, pasti akan diterima bagaimana masukannya,” ujar Nining, Kamis, (28/10/2021).

Menurutnya, Jokowi dan Ma’ruf Amin membutuhkan suara rakyat hanya saat pemilihan umum, dan setelah menduduki kursi Presiden dan Wakil Presiden mereka melupakan suara-suara rakyat.

“kita menyimpulkan bahwa rezim hari ini mereka butuh rakyat ketika pemilu, mereka butuh suara rakyat ketika ingin meraih kursi kekuasaan, tetapi setelah itu rakyat dilupakan,” ujarnya.

Gebrak menilai Jokowi-Ma’ruf Amin gagal mensejahterakan dan mengangkat derajat hidup rakyat dalam dua tahun kepemimpinannya.

“Kami menyatakan bahwa rezim Jokowi-Ma’ruf Amien dua tahun ini semakin menunjukkan kegagalan terhadap mengurus bangsa ini, kegagalannya terhadap mensejahterakan kehidupan rakyatnya,” ujar Nining.

Menurutnya, di masa pandemi seperti ini pemerintah lebih fokus kepada bagaimana mencari jalan keluar agar kaum buruh tidak terkena PHK. Namun sejak Omnibus Law Cipta Kerja disahkan, pemangkasan terhadap hak-hak buruh semakin terlihat dan buruh semakin kesulitan mencari lapangan pekerjaan.

(ZBP)

Exit mobile version