BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Keuangan (Kemenkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Lonjakan harga komoditas membuat pemerintah Indonesia menerima keuntungan yang besar. Baik yang ada dalam pos bea keluar (BK) maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“BK melonjak 910,6% karena komoditas CPO dan logam dasar, batu bara nikel dan lain-lain,” ungkapnya pada, Senin (25/10/2021).
Realisasi BK mencapai Rp 22,56 triliun atau terbaik sepanjang sejarah Indonesia. Bea masuk dan cukai juga tumbuh dengan realisasi masing-masing 13,7% dan 15,1%. Maka dari itu total penerimaan bea cukai adalah Rp 182,9 triliun atau tumbuh 28,9%.
Sedangkan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 320,8 triliun atau 107,6% dari target APBN.
“Ini didominasi dari SDA (Sumber Daya Alam) migas maupun non migas,” jelasnya.
SDA Migas mencapai pertumbuhan 16,4% dan non migas tumbuh 78,3%. Lainnya adalah pendapatan kekayaan negara dipisahkan, pendapatan PNBP lainnya dan BLU. Sedangkan, realisasi ICP dalam 10 bulan terakhir adalah US$ 62,55 per barel atau di atas rata-rata asumsi APBN. HBA dalam periode tersebut mencapai US$ 102,3/ton.
(ZBP)