BIMATA.ID, Jakarta- Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, tertawa ketika Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra, menjelaskan alasan memberi nilai E kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim adalah satu di antara enam menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang diberi rapor merah oleh BEM UI. BEM UI mengeluarkan rapor merah itu saat memperingati 2 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Menurutnya, Nadiem Makarim dinilai gagal menjaga kebebasan berekspresi di lingkungan kampus sehingga mendapatkan nilai E.
Leon Alvinda Putra membeberkan kasus-kasus yang terjadi di berbagai kampus ketika mahasiswa mendapatkan hukuman berat hanya karena berdemonstrasi atau mengkritik kebijakan kampusnya.
BEM UI kecewa ketika tidak adanya respons dari Nadiem Makarim soal fenomena ini padahal BEM UI sudah mengadukannya sejak bulan April 2021.
“Sayangnya sampai bulan Oktober ini belum ada (respons). Bahkan, mohon maaf, pernyataan saja dari Pak Nadiem bahwa seharusnya kampus menjamin kebebasan berpendapat itu belum ada sampai sekarang,” ucap Leon Alvinda Putra yang tayang di kanal Youtube Karni Ilyas Club pada 23 Oktober 2021.
“Itu kenapa kami akhirnya memutuskan untuk memberikan nilai E. Ada juga yang memberikan nilai D,” kata Leon Alvinda Putra lagi.
Fadjroel Rachman kemudian memotong, “(Nilai) E itu masih bisa diulang, ya?” katanya. “E itu harus drop out,” ujar Leon menjawab. Fadjroel kemudian tertawa mendengar jawaban Leon tersebut.
“Karena saya S2 dan S3 di UI. Saya bilang, kejam banget. Sementara profesor saya saja gak sekejam itu. Belum lulus S1 sudah kejam,” kata Fadjroel Rachman sambil menunjuk Leon dan tertawa.
(ZBP)