BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan, pernyataan Gubernur Anies Baswedan soal kampanye lebih tepat disebut keluhan, bukan pembohongan.
“Kalau menurut saya pribadi mengatakan bukan pembohonganlah, itu seolah-olah mengeluh,” ujarnya, Senin (11/10/2021).
Sebelumnya, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menganggap Anies berbohong soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang mundur dari 2022 ke 2024.
Politikus PDIP ini menekankan, agar Anies tidak membangun narasi seolah-olah pemerintah pusat mengundurkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Provinsi DKI Jakarta, untuk mengganjal ambisi politiknya.
Dalam keterangan tertulis, Prasetyo melampirkan dua konteks. Pertama, pernyataan Anies soal kampanye ketika berbicara di acara PAN di Bali. Kedua, pendapat relawan Anies, Geisz Chalifah, bahwa jagoannya tidak bisa lagi memperpanjang masa jabatan lantaran Pilgub diundur ke 2024.
Gembong menyoroti pernyataan Anies saat acara PAN. Intinya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI) tersebut mengatakan, tidak ada kampanye di 2022. Sehingga, mengurungkan niat yang semula ingin kampanye tahun depan.
Pemerintah pusat menetapkan Pilkada 2021 dan 2022 ditiadakan. Pilkada di seluruh daerah akan digeser ke tahun 2024, bersamaan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Menurut Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta ini, seharusnya Anies tidak mengeluhkan kampanye. Sebab, Anies sudah tahu Pilkada akan digelar serentak pada 2024.
“Dengan mengeluh kan dia akan mendapatkan simpati. Sebenarnya yang mau dicapai itu,” tutur Gembong.
[MBN]