Bimata

Gelar Aksi Damai, Peternak Telur Minta Harga Naik Rp 21.000 Per Kilogram

BIMATA.ID, Jakarta – Imbas dari harga telur yang terus turun, para peternak hari ini melakukan aksi di Jakarta. Beberapa perwakilan peternak juga melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI).

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN), Alvino Antonio, yang ikut dalam audiensi itu menyampaikan, pihaknya meminta Kemendag RI menaikkan harga telur sesuai dengan harga acuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Nomor 7 Tahun 2020.

Peternak yang juga menggandeng beberapa gerakan mahasiswa membuat kontrak politik, agar harga telur bisa kembali sesuai dengan Permendag RI.

“Kami meminta agar telur hingga harga jagung, termasuk ketersediaan jagung sesuai dengan aturan di Permendag 7 Tahun 2020. Tadi kami sama mahasiswa juga, mereka kasih kontrak politik agar 7×24 jam itu harus direalisasi harga acuan tadi,” ucapnya, Senin (11/10/2021).

Dia menjelaskan, peternak dan aliansi mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan bila harga telur belum juga sesuai acuan dalam aturan yang berlaku.

“Kita bakal aksi lagi kalau tidak terlaksana, nggak minggu depan juga sih, cuma pasti akan ada aksi lagi kita siapkan,” jelas Alvino.

Menurut pantauan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), harga telur saat ini mencapai Rp 14.000-17.000 per kilogram (Kg). Harga tersebut jauh sekali dari harga acuan telur di Permendag RI Nomor 07 Tahun 2020 sebesar Rp 19.000-21.000 per Kg.

Dia juga mengungkapkan, dalam waktu dekat dua perusahaan unggas besar di Indonesia akan dipanggil Kemendag RI. Alvino menyebut, Kemendag RI akan meminta dua perusahaan ini menaikkan harga pembelian telur dan daging ayam sesuai dengan acuan yang berlaku.

“Kemendag juga dalam waktu dekat akan panggil Charoen Pokphand dan Japfa untuk menaikkan harga telur dan ayam hidup,” ungkapnya.

Selain itu, Alvino juga mengatakan, Pemerintah RI sedang menyusun mekanisme untuk menyerap telur dan daging ayam dari para peternak mandiri, salah satunya untuk bantuan sosial (bansos).

Diketahui, peternak unggas mandiri dari berbagai daerah hari ini melakukan aksi damai di Jakarta. Aksi itu digelar untuk meminta Pemerintah RI memperbaiki tata niaga ayam ras pedaging dan telur.

Aksi dilakukan di berbagai tempat di Jakarta, mulai dari Istana Negara, Gedung DPR RI, serta beberapa kantor kementerian, seperti Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, dan Kemendag RI.

Para petani juga melakukan aksi di depan kantor Charoen Pokphand Indonesia dan Kantor Japfa Comfeed Indonesia.

[MBN]

Exit mobile version