Bimata

Dibeli Anak Raja Salman, Newcastle United Jadi Klub Terkaya di Dunia

BIMATA.ID, Jakarta- Newcastle United resmi diakuisisi konsorsium asal Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF). Kondisi itu membuat mereka di atas kertas menjadi klub terkaya di dunia.

Public Investment Fund (PIF), konsorsium yang dimiliki Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, telah mengakuisisi Newcastle United pada Kamis (7/10/2021) merujuk pernyataan Liga Inggris.

“Setelah selesainya Tes Pemilik dan Direktur Liga Inggris, klub telah dijual ke konsorsium dengan segera,” kata Liga Inggris dalam situs resmi mereka, Jumat (8/10/2021).

PIF bersama PCP Capital Partners and RB Sports & Media mengakuisisi 100 persen saham yang sebelumnya dimiliki Newcastle United Limited and Newcastle United Football Club Limited from St. James Holdings Limited.

PIF yang menguasai 80 persen saham klub, akan menjadi mitra mayoritas bersama Reuben bersaudara dan pemodal kaya yang berbasis di Inggris, Amanda Staveley.

Melansir dari Independent, PIF dilaporkan memiliki aset senilai sekitar 320 miliar poundsterling atau Rp6.182.734.880.000.000 (Enam kuadriliun seratus delapan puluh dua triliun tujuh ratus tiga puluh empat miliar delapan ratus delapan pulih juta rupiah)!

Aset milik PIF itu bahkan lebih besar daripada Qatar Investment Authority, perusahaan yang pemilik klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) yang punya aset bernilai sekitar 220 miliar pound.

PIF sejatinya sudah berkeinginan untuk mengakuisisi Newcastle United pada 2020 lalu, tetapi baru bisa terlaksana tahun ini.

PIF sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka menawarkan 305 juta poundsterling (sekitar Rp5,89 triliun) untuk membeli klub timur laut tersebut dari pemilik sebelumnya yang merupakan pengusaha asal Inggris, Mike Ashley pada 9 April 2020.

Namun, kesepakatan itu gagal diwujudkan pada Juli 2020 di tengah pengawasan dari Liga Inggris, yang mendapat tekanan untuk menghentikan penjualan Newcastle karena kekhawatiran atas dugaan pembajakan siaran di Arab Saudi.

Perselisihan tersebut melibatkan beIN Sports milik Qatar, pemegang hak siar Liga Inggris di Timur Tengah, yang telah dilarang beroperasi di Arab Saudi.

Arab Saudi mencabut larangan itu pada Rabu demi mempercepat kesepakatan tersebut tercapai.

Selain soal pembajakan, akuisisi Newcastle United oleh konsorsium Kerajaan Arab Saudi juga sempat disoroti organisasi hak asasi manusia, Amnesty International.

Mereka memperingatkan Liga Inggris bahwa menyetujui PIF mengakuisisi Newcastle United akan mempertaruhkan citra liga, lantara trek rekor pemilik yang buruk dalam kasus pelanggaran HAM.

Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman selaku ketua PIF dilaporkan terlibat dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada 2018. Kasusnya sendiri hingga kini belum terpecahkan.

Berikut adalah peringkat Newcastle dibandingkan dengan beberapa pemilik terkaya lainnya di dunia sepakbola via Independent:

1. Dana Investasi Publik Arab Saudi – Newcastle United: £320 miliar (sekitar Rp6,182 kuadriliun)

2. Otoritas Investasi Qatar – Paris Saint-Germain: £220 miliar (sekitar Rp4,250 kuadriliun)

3. Sheikh Mansour – Manchester City: £21 miliar (sekitar Rp405 triliun)

4. Dietrich Mateschitz – RB Leipzig dan RB Salzburg: £15.7 miliar (sekitar Rp303 triliun)

5. Andrea Agnelli – Juventus: £14 miliar (sekitar Rp270 triliun)

6. Roman Abramovich – Chelsea: £10.5bn (sekitar Rp202,8 triliun)

7. Philip Anschutz – LA Galaxy: £8,1 miliar (sekitar Rp156 triliun)

8. Stan Kroenke – Arsenal: £6.8 miliar (sekitar Rp131 triliun)

9. Zhang Jindong – Inter Milan: £6,2 miliar (sekitar Rp119,7 triliun)

10. Guo Guangchang – Wolves: £5,2 miliar (sekitar Rp100 triliun).

 

Exit mobile version