Bimata

Besok, Komnas HAM Temui MS Korban Dugaan Pelecehan di KPI

BIMATA.ID, Jakarta – Proses hukum dan pemulihan mental bagi MS, terduga korban pelecehan seksual di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat masih terus bergulir.

Terkini, kuasa hukum MS, Muhammad Mu’alimin menuturkan, besok Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menemui kliennya. Pertemuan ini direncanakan bakal berlangsung di kediaman MS.

“Besok, Selasa, 12 Oktober 2021, sekitar pukul 13.00 WIB, Komnas HAM bakal mengirim 2 petugas ke rumah MS di Jakarta Barat,” tuturnya, Senin (11/10/2021).

Ia menguraikan, kedatangan petugas dari Komnas HAM dalam rangka melakukan pendalaman keterangan. Adapun hal tersebut dilakukan untuk menerima penjelasan dari pihak keluarga, termasuk MS sendiri.

“Sejauh informasi yang kami peroleh, agenda Komnas HAM ke rumah MS adalah untuk pendalaman keterangan dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan,” urai Mu’alimin.

Selain itu, pada kesempatan tersebut juga Komnas HAM akan melakukan pendalaman atas fakta dan data terbaru yang dimiliki MS. Nantinya, keseluruhan fakta dan data ini akan diserahkan kepada staf Komnas HAM untuk melanjutkan proses hukum.

“Kami harap, lembaga KPI mulai menunjukkan dukungan yang tegas pada korban dan bersedia bekerja sama dengan Komnas HAM yang ingin membentuk Tim Investigasi Independen/Tim Pencari Fakta, guna membongkar semua tabir di balik kasus ini,” imbuhnya.

Terpisah, Komisioner Pendidikan Dan Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengemukakan, hingga kini pihaknya masih melakukan negosiasi untuk MS mengenai tempat pertemuan. Terpenting, kondisi ini dapat membuat MS merasa nyaman dan tidak tertekan.

“Kami masih negosiasi tempat dengan MS, yang terpenting tempatnya memberi rasa nyaman korban dan tidak merasa terbebani,” ucapnya.

Ia hanya dapat memastikan kalau esok hari, tim dari Komnas HAM akan menemui MS dan keluarganya. Namun, perihal tempat akan ditentukan seraya dengan proses negosiasi dengan MS.

“Prinsipnya Komnas HAM akan kirim tim ketemu dengan MS dan keluarganya. Soal tempat bisa berubah,” pungkas Beka.

[MBN]

Exit mobile version