BeritaEkonomiNasionalUmum

BEI Ajak Generasi Milenial Berinvestasi di Pasar Modal

BIMATA.ID, Jakarta- Saat ini, Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia tengah fokus meningkatkan literasi serta edukasi pasar modal, khususnya kepada generasi muda nasional. Hal tersebut sejalan dengan terus tumbuhnya porsi investor muda (Kaum Milenial) di pasar modal.

Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2021 menunjukkan, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,28 juta Single Identification Number (SID). Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya merupakan investor muda atau berusia di bawah 40 tahun. Gelaran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 secara virtual yang diselanggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI menjadi salah satu strategi SRO meningkatkan literasi pasar modal.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, melalui CMSE 2021 pihaknya menghadirkan berbagai pembicara untuk mengedukasi sekaligus mengajak investor muda di Indonesia. Selain itu, untuk mengajak masyarakat berinvestasi, gelaran acara tersebut juga memfasilitasi pembukaan rekening saham dan reksa dana secara virtual.

“Kami harap paparan dan diskusi pada sesi webinar ini dapat memberikan inspirasi bagi para peserta seminar, khususnya bagi kelompok usia muda yakni generasi milenial dan generasi Z, untuk dapat lebih cerdas, lebih semangat, turut berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal, serta tentunya semakin yakin dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia,” tutur Hasan, Jumat (15/10/2021).

Pertambahan jumlah investor disebut Hasan turut berperan terhadap upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional.

“Melalui penyelenggaraan CMSE 2021 diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah dan aktivitas setiap pelaku dan stakeholders, agar pasar modal Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan semakin menciptakan keberpihakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.

Sebelumnya,hal serupa juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir tidak terlepas dari dukungan pasar modal, terutama pada fungsinya sebagai penyedia dana untuk pembangunan,” katanya.

Luhut mengatakan, upaya yang telah dilakukan pasar modal Indonesia selama beberapa tahun terakhir menunjukkan beberapa capaian yang patut dibanggakan, terutama di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut terefleksikan dari jumlah pencatatan baru saham sejak awal tahun hingga 8 Oktober 2021 yang telah mencapai 38 perusahaan.

“Ditambah jumlah calon perusahaan tercatat yang sedang mengantri atau sedang dalam pipeline sebanyak 25 calon perusahaan tercatat. Angka pencatatan baru saham ini juga merupakan yang tertinggi di ASEAN, serta masuk dalam urutan ke-12 di dunia,” ujarnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close