BIMATA.ID, Jakarta- Indonesia punya sumber daya untuk pengembangan ekonomi syariah. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara terbesar untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah.
“Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah. Kita memiliki potensi yang besar. Dari sisi supply, kita punya sumber daya untuk pengembangan ekonomi syariah,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rabu (22/09/2021).
Sedangkan, dari sisi permintaan pasar, Indonesia adalah pasar potensial bagi ekonomi syariah. Baik di sektor keuangan, produk dan makanan halal, fesyen muslim, dana sosial Islam, usaha atau bisnis Syariah.
“Dengan potensi yang kita miliki dan usaha serta kolaborasi antara semua pemangku kepentingan kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah akan mampu membangkitkan ekonomi rakyat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” ucapnya.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terus berupaya menguatkan regulasi dan tata kelola, digitalisasi, riset dan inovasi, penguatan sumber daya manusia.
“Program-program yang telah dikeluarkan antara lain Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Gerakan Cinta Zakat, inovasi produk dengan penerbitan Cash Waqf Linked Sukuk, digitalisasi dan sharing platform, serta optimalisasi penyaluran dana sosial syariah untuk membantu penanganan pandemi Covid-19,” paparnya.
Disamping itu, pemerintah memiliki strategi penting untuk meningkatkan ekonomi umat dengan terus memperbaiki sektor pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dengan cara pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
“Salah satu upaya yang dijalankan pemerintah adalah membangun pusat-pusat inkubasi pengusaha dan pusat pengembangan bisnis syariah di berbagai daerah. Upaya ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara KNEKS, MES dan KADIN Indonesia,” pungkasnya.
(Bagus)