BIMATA.ID, Wajo – Pembangunan Bendungan Paselloreng dan Bendungan Gilireng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, akhirnya rampung. Dalam waktu dekat, bendungan ini diresmikan.
Jika tidak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo akan meresmikan dua bendungan terbesar di Pulau Sulawesi tersebut.
Bupati Wajo Amran Mahmud, mengaku bersyukur dengan terealisasinya pembangunan ini. Menurutnya, dampak positif untuk jangka panjang akan terasa dalam mendukung berbagai program pemerintahan.
“InsyaAllah akan banyak memberi manfaat untuk Wajo dengan kehadiran Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng. Kita tentu patut berterima kasih kepada pemerintah pusat dan singergitas semua pihak atas rampungnya pembangunan ini,” kata Amran Mahmud, Rabu (8/9/21).
Pembangunan dua bendungan ini adalah proyek strategis nasional. Bendungan ini mulai dikerjakan pada 2015 lalu.
Bendungan ini bakal memiliki kapasitas tampung sekitar 138 juta meter kubik. Luas genangan 169 hektare dan ditarget bisa mengairi areal persawahan 8.510 hektare.
Bendungan Paselloreng dibangun dengan biaya Rp771,69 miliar. Sementara, Bendung Gilireng yang menggunakan anggaran Rp199 miliar dan berlokasi di Desa Arajang, akan berfungsi sebagai pintu air yang akan mengairi lahan persawahan.
Jika sudah berfungsi secara maksimal, lahan persawahan di sekitar di Kecamatan Gilireng, Sajoanging, Penrang, dan sebagian Majauleng, akan terairi. Dampaknya bisa meningkatkan produksi pertanian yang bermuara pada kesejahteraan petani dan warga.
Bukan hanya sektor pertanian, hadirnya bendungan ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku, konservasi sumber daya air, dan pengembangan kawasan wisata.
Bendungan Paselloreng dan Gilireng juga bisa dimanfaatkan sebagai infrastruktur pengendali banjir wilayah hilir Sungai Gilireng sebesar 1.000 meter kubik per detik.
Manfaat lainnya akan mendukung pengembangan sektor perikanan air tawar dan pariwisata serta konservasi sumber daya air pada kawasan green belt.
(HW)