BIMATA.ID, Jakarta- Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono melalui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali mengalami penurunan pada periode Agustus 2021. Ini selaras dengan diperpanjangnya pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut catatan BI, IKK Agustus 2021 sebesar 77,3 poin, turun dari 80,2 poin pada Juli kemarin. Ini menjadi bulan kedua secara berturut-turut IKK mengalami penurunan,
“Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tertahan, seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas,” kata,Rabu (08/09/2021).
Dengan posisi IKK yang masih berada di bawah 100 poin, ini mengindikasikan konsumen masih pesimistis terhadap kondisi perekonomian. Padahal, posisi IKK sudah sempat berada di atas 100 poin atau level optimistis pada periode April hingga Juni 2021. Menurunnya IKK pada Agustus 2021 terjadi pada mayoritas kelompok pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1 juta – Rp 4 juta per bulan.
IKK pada kelompok pengeluaran ini tercatat mengalami penurunan, dari 81,5 poin pada Juli 2021, menjadi 73,8 poin pada Agustus 2021. Sementara itu, konsumen kelompok pengeluaran Rp 1 juta – Rp 2 juta dan di atas Rp 5 juta justru mencatatkan kenaikan IKK, masing-masing menjadi 82,3 poin dan 84 poin.
Jika dilihat dari sisi usia, penurunan IKK juga terjadi pada mayoritas kelompok usia responden, terutama pada responden berusia di atas 60 tahun. IKK pada kelompok usia ini merosot dari 81 poin pada Juli menjadi 68,5 poin. Tercatat hanya konsumen kelompok usia 41 – 50 tahun saja yang mengalami kenaikan IKK, yakni dari 74,3 poin pada Juli menjadi 75,1 poin pada Agustus 2021.
Kemudian, penurunan keyakinan konsumen pada Agustus 2021 terjadi di 12 kota survei, dengan penurunan terdalam terjadi di Surabaya dengan -26,7 poin, diikuti Padang -17,3 poin, dan Makassar -16,1 poin.
(ZBP)