BIMATA.ID, Jakarta- Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Djauhari Oratmangun, menyebutkan selama periode Januari-Juli 2021 nilai ekspor pertanian Indonesia ke China mencapai 542,73 juta dolar AS (Rp7,7 triliun). Nilai ekspor produk-produk pertanian dari Indonesia ke China terus mengalami pertumbuhan signifikan selama pandemi Covid-19.
“(Nilai ekspor) ini mengalami kenaikan sebesar 36,6 persen,” katanya dalam Konferensi Pembangunan Pertanian Internasional Berkelanjutan di Beijing, Kamis (09/09/2021).
Peningkatan nilai ekspor itu, menurutnya, dipicu tingginya permintaan sarang burung walet dan produk turunannya selama masa pandemi Covid-19.
Peningkatan ekspor didongkrak oleh produk unggulan lain seperti minyak sawit, karet alam dan produk turunannya, kakao, biji kopi dan kopi kemasan, teh, buah-buahan tropis, dan rempah-rempah.
Djauhari juga menekankan pentingnya perkembanga industri 4.0 yang ramah lingkungan dalam pertanian untuk mendorong produksi pertanian
Dubes Djauhari mengaku yakin bahwa ekspor produk pertanian tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Apalagi Indonesia dan China baru saja menandatangani kesepakatan penyelesaian transaksi pembayaran bilateral (LCS) dengan menggunakan rupiah dan yuan tanpa melalui mata uang dolar AS.
“Kami juga menekankan pentingnya pembangunan industri pertanian sejalan dengan industri 4.0 untuk mendorong produksi pertanian yang bernilai tambah, produktivitas tinggi, dan ramah lingkungan,” ujar Dubes.
(Bagus)