BIMATA.ID, Jakarta- Direktur Utama PT Pertamina (persero) Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip, PT Pertamina membutuhkan kucuran investasi senilai US$3 miliar atau sekitar Rp42,87 triliun (kurs Rp14.290) hingga 2025. Investasi dibutuhkan guna meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) di Blok Rokan.
Program tersebut meliputi pengeboran sumur baru, workover, mengoptimalkan waterflood, mengoptimalkan steamflood, serta CEOR Area A.
Budiman memperkirakan, produksi minyak harian akan naik menjadi 225 ribu barel oil pada 2025.
“Dari program 5 tahun ini kami mengestimasi akan dibutuhkan investasi sekitar US$3 miliar selama lima tahun pertama,” kata Budiman pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Rabu (29/09/2021).
Dalam rencana kerja 5 tahun tersebut akan dilakukan pengeboran 161 sumur baru pada tahun ini. Angka tersebut membengkak dari perkiraan sebelumnya yaitu 44 sumur baru.
Kemudian pengeboran sumur baru bertambah menjadi 500 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi. Pada 2023 total pengeboran sumur pengembangan masih sama dengan tahun sebelumnya, namun sumur eksplorasi naik menjadi empat. Sedangkan, pada 2024 diproyeksikan akan dilakukan pengeboran di 400 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi. Lalu, pada 2025 dilakukan pengeboran 400 sumur pengembangan dan tiga sumur eksplorasi.
“Untuk menunjang pengeboran ini jumlah rig yang tadinya 17 rig di 2021 akan dinaikkan menjadi 20 rig di 2022,” katanya.
(ZBP)