Perkuat Satgas Anti Covid-19 dan Dihadiri IDI, Pemuda Pancasila Luncurkan 2 Mobil Ambulans
BIMATA.ID, Jakarta – Pemuda Pancasila bekerjasama dengan Indika Foundation sejak awal pandemi telah berkomitmen dengan membentuk Gugus Tugas Nasional (GTN) Task Force Kemanusiaan COVID-19.
Kolaborasi kemanusiaan antara ormas PP dengan Indika Foundation ini telah berjalan setahun lebih. Selama setahun ini telah ratusan kegiatan dilaksanakan dalam upaya memerangi dampak dari COVID-19. Baik itu kegiatan berbasis medis seperti vaksinasi, pembagian vitamin, masker, dan hand sanitizer, juga kegiatan yang bertujuan sebagai jaring pengaman sosial berupa pembagian paket bantuan sosial.
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto s Soerjosoemarno mengatakan, melalui kegiatan kemanusiaan tersebut PP berusaha untuk menggandeng konsolidasi kerja kolaborasi terutama ormas-ormas nasional. Kegiatan ini sangat positif untuk menunjukkan citra sebenarnya dari Pemuda Pancasila sebagai ormas benteng ideologi Pancasila.
“Selama ini media massa gemar memberitakan sisi negatif PP saja, misal berantem atau hal negatif lainnya. Harapannya kini melalui kegiatan-kegiatan ini, kami berharap masyarakat melalui media massa dapat melihat kegiatan PP yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Japto, di sela kegiatan serah terima mobil ambulans dari Indika Foundation untuk Pemuda Pancasila sekaligus penandatanganan MoU MPN Pemuda Pancasila dengan PB Ikatan Dokter Indonesia, di Sekretariat MPN PP, Jakarta Selatan (8/9)
Sementara itu M Arsjad Rasjid PM selaku Ketua Umum KADIN menyatakan kerjasama bantuan penanganan COVID-19 ini telah berjalan dengan baik.
“Dengan jaringan Pemuda Pancasila yang cukup luas, berbagai aktivitas sosial yang dilakukan dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran,” ujar Arsjad.
Sementara Azis Armand selaku CEO Indika Foundation menyatakan, sejak awal berdiri hingga kini, pihaknya telah bekerja sama dengan banyak organisasi dan komunitas untuk misi sosial. “Kami terus terbuka untuk bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu Indonesia bangkit dari pandemi,” ujarnya.
Pandemi COVID-19 telah melewati masa 19 bulan sejak kasus pertama ditemukan di RI Maret tahun lalu. Sampai tanggal 29 Agustus 2021, Indonesia telah melaporkan 4.073.831 kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara.
Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 131.923 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites.
Sementara itu, diumumkan 3.724.318 orang telah sembuh, menyisakan 217.590 kasus yang sedang dirawat. Pemerintah Indonesia telah menguji 21.279.118 orang dari total 269 juta penduduk, yang berarti hanya sekitar 78.927 orang per satu juta penduduk.