BeritaNasionalPolitikUmum

Pengamat: Partai Alumni Golkar Sulit Bersatu

BIMATA.ID, Jakarta- Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menilai partai Golkar serta partai pecahannya, Gerindra, Nasdem, serta Hanura, sulit untuk bersatu berkoalisi di Pemilu 2024. Penyebabnya, partai-partai terlihat memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

“Jadi kalau menurut saya, kepentingan partai-partai alumni Golkar ini tidak disatukan oleh satu kepentingan yang sama atau dipayungi oleh kepentingan Golkar yang dulu,” ujar Kunto, Rabu (22/09/2021).

Kunto menilai, Golkar dan Gerindra masing-masing menikmati suara mereka yang besar terlihat dari hasil Pemilu 2019 kemarin. Kemudian Nasdem saat ini terlihat merapat untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres.

Tak ada betul-betul tokoh yang bisa menyatukan koalisi alumni Partai Golkar. Kunto melihat ada Prabowo Subianto dari Gerindra yang bisa jadi tokoh sentral. Tetapi Prabowo belum tentu bisa mengikat koalisi. Pesimis Gerindra dan Nasdem bisa bersatu.

“Kalo menurut saya sekarang mereka sudah bermain sendiri-sendiri. Dan kalau ditanya siapa tokohnya ya pasti Pak Prabowo di Gerindra. Tapi apakah Pak Prabowo bisa memayungi dan mengikat semua belum tentu. Karena kaya Nasdem saya ga yakin bisa beriringan dengan Pak Prabowo atau Gerindra,” ujar Kunto.

Apalagi Golkar akan mengusung ketua umum Airlangga Hartarto sebagai capres sejauh ini masih punya popularitas yang rendah.

“Golkar sendiri ketumnya juga masih punya problem popularitas. Banyak orang di daerah yang bahkan tidak kenal siapa ketum Golkar sekarang. Padahal dia sudah banyak pasang baliho. Jadi menurut saya kalau ditanya siapa yang bisa menyatukan partai alumni Golkar ini akan sangat sulit menjawab sekarang,” kata Kunto.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close