EdukasiPendidikanRegional

KPPI Gelar Seminar Nasional Bahas Kontribusi Perempuan Politik Dalam Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

BIMATA.ID, Bandung – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) bersama Maju Perempuan Indonesia (MPI), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi  (Perludem) dan DPP PUAN serta Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sebagai fasilitator, menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Kontribusi Perempuan Politik dalam Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ yang diselenggarakan di Bandung,  16 September 2021.

Seminar dengan keynote speaker Wakil Ketua MPR RI Dr. Sri Lestari Moerdijat, S.S, M.M yang menyampaikan materi secara virtual, dilanjutkan dengan diskusi oleh narasumber yang hadir yaitu, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Anggota DPD RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si, Anggota DPR RI Komisi IX yang juga Dewan Pakar KPPI, Nurul Arifin, Anggota DPR RI Komisi I, serta DR. Hendri Saparini, Ph.D Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia.

“Perempuan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi pencapaian Indonesia yang adil, Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh yang tidak mungkin akan tercapai jika perempuan masih berkutat pada persoalan-persoalan internal yang terkait dengan hal kecil dan sepele menyangkut soliditas dan kompetisi di antara perempuan,” kata Ketua KPPI Dra. Dwi Septiawati Djafar dalam sambutannya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan keinginannya untuk menjadikan KPPI sebagai mitra untuk meningkatkan minat kaum perempuan kepada politik dan mendorong KPPI untuk terus mengedukasi dan memberikan inspirasi dan mengajak secara Bersama-sama membangun sekolah politik perempuan.

“Karena politik itu kan tempat kita mewujudkan cita-cita kita. Mau jadi makhluk yang diatur atau mau jadi makhluk yang mengatur,” jelas Ridwan Kamil. Selanjutnya Ridwan Kamil menunggu hasil dan rekomendasi dari Seminar Nasional ini.

Memasuki sesi awal seminar, Wakil Ketua MPR RI Dr. Sri Lestari Moerdijat, S.S, M.M sebagai keynote speaker secara virtual mengajak kaum perempuan untuk melepaskan berbagai macam sekat, sekat-sekat politik, sosial, dan sekat-sekat yang membuat kaum perempuan terkotak-kotak tapi bisa membangun sisterhood sebagai bekal untuk kemudian mencapai apa yang menjadi cita-cita bersama.

“Partisipasi perempuan dalam politik, khususnya dalam tingkat pengambilan keputusan sesungguhnya menjadi ukuran bagaimana demokrasi berjalan dan dalam konteks ini kita harus mampu menyampaikan bahwa partisipasi kaum perempuan dalam politik adalah sebuah kemutlakan” tegas Sri Lestari Moerdijat .

Pada sesi diskusi Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyampaikan Kontribusi Perempuan Dalam Pembangunan Daerah dan Pengembangan Kearifan Lokal, Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si memaparkan bagaimana Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan Kesehatan, serta Nurul Arifin menyampaikan kontribusi perempuan dalam pembangunan, hankam dan hubungan internasional sedangkan DR. Hendri Saparini, Ph.D memaparkan kontribusi perempuan dalam Pembangunan Ekonomi.

Pada akhir acara, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) menyampaikan hasil Seminar Nasional Kontribusi Perempuan Politik Dalam Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh dalam beberapa poin rekomendasi:

  1. Memperkuat sinergitas dan solidaritas (sisterhood) perempuan guna mengurangi hambatan internal dan eksternal
  2. Mendorong semua pihak untuk menjaga budaya dan kearifan lokal serta keragaman
  3. Memastikan kehadiran perempuan di ranah politik melalui dukungan regulasi yang memadai
  4. Mendorong seluruh kelompok dan Gerakan perempuan untuk Bersatu mengawal komitmen keterpilihan perempuan paling sedikit 30% di Parlemen pada Pemilu 2024
  5. Memastikan penguatan keterwakilan perempuan parlemen, dengan mengawal kebijakan pencalonan perempuan pada nomor urut satu daftar calon pemilu legislatif di paling sedikit 30% daerah pemilihan
  6. Mendorong mewujudkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, kelompok bisnis serta seluruh pemangku kepentingan yang ada dalam rangka memperkuat mutu dan kapasitas perempuan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
  7. Mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang menyasar kelompok perempuan secara terus menerus sebagai upaya pemberdayaan perempuan dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa
  8. Mendorong optimalisasi teknologi digital dan media sosial sebagai sarana penguatan kapasitas, pemberdayaan, serta pendidikan literasi sehingga terhindar dari hoaks, misinformasi dan disinformasi.

(Gugun)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close