BIMATA.ID, Jakarta- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang mempersiapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp2,2 triliun pada 2022 untuk program pembangunan pertanian di daerah dengan tujuan meningkatkan sarana prasarana produksi pangan berbasis korporasi.
“DAK fisik dari Rp2,2 triliun kita fokuskan untuk tujuan peningkatan produksi cadangan pangan nasional, meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan kesejahteraan petani, serta meningkatkan sarana prasarana dalam pengembangan kawasan sentra produksi pangan berbasis korporasi,” kata Kasdi di Senayan, Jakarta, Selasa (07/09/2021).
Untuk DAK fisik akan dialokasikan untuk 288 kabupaten-kota. Kasdi memaparkan rancangan program DAK fisik di bidang pertanian pada tahun anggaran 2022 akan digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi irigasi pertanian, pembangunan jalan pertanian, pembangunan lumbung pangan masyarakat, sarana prasarana pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, pembangunan industri olahan pangan lokal dan renovasi faktor pendukung dalam pertanian dan peternakan.
Sementara DAK nonfisik untuk program ketahanan pangan non-pertanian dianggarkan dengan pagu Rp200 miliar yang akan dialokasikan pada 510 kabupaten-kota.
“Arah kebijakan program tersebut untuk penguatan kawasan produksi pangan berbasis korporasi yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.
Sedangkan, kebijakan DAK nonfisik ditujukan untuk memfasilitasi peningkatan ketahanan atau kemandirian pangan rumah tangga, operasionalisasi penyuluh pertanian, serta pelayanan kesehatan ternak atau hewan.
Sedangkan, DAK nonfisik diprioritaskan untuk daerah rentan rawan pangan, daerah dengan kasus stunting yang masih tinggi dan daerah pertanian perkotaan
(Bagus)