BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Krisdayanti alias KD, diminta untuk menemui Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Sekretaris Fraksi PDIP, Kamis, 17 September 2021 kemarin.
Pimpinan Fraksi PDIP DPR RI ingin meminta penjelasan dan klarifikasi KD, yang menyampaikan gaji anggota dewan sehingga menjadi sorotan dan kehebohan di masyarakat.
Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto menyatakan, KD bukan dipanggil untuk ditegur, melainkan diundang untuk berdiskusi. Ia melihat, KD adalah orang yang tulus, sehingga tidak menyalahkan apa yang disampaikannya.
“Mbak KD kan orang yang sangat sincere, tulus. Ketika diundang saja sudah minta maaf merepotkan banyak pihak. Kami tidak dalam posisi menyalahkan,” ujarnya, Jumat (17/09/2021).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menyebut, tidak membantah apa yang disampaikan KD telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Maka dari itu, ia berharap, agar kedepannya KD dapat memperbaiki lagi komunikasi publiknya untuk tidak menimbulkan kegaduhan.
“Dari sisi politisi dia harus menekan pernyataan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan,” terang Utut.
Terlepas dari kegaduhan tersebut, Utut meminta, agar KD tidak menghilangkan karakternya dan tetap dapat bersikap kritis sebagai politikus yang mewakili rakyat.
“Saya juga bilang bahwa ke depan itu jangan hilang karakternya, kritis tetap boleh, harus rajin,” pungkas Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) VII ini.
Diberitakan sebelumnya, Anggota DPR RI, Krisdayanti alias KD, bicara blak-blakan mengenai gajinya sebagai anggota dewan. Ia berbicara hal tersebut dalam akun YouTube Akbar Faizal.
KD menuturkan, anggota dewan menerima beberapa kali gaji. Gaji itu terdiri dari gaji pokok yang diterima setiap tanggal 1 pada setiap bulannya dan tanggal 5 di setiap bulannya.
“Kita banyak potongan setiap tanggal 1, itu Rp 16 juta, terus tanggal 5 itu Rp 59 juta kalau nggak salah ya, udah itu aja,” tutur politikus PDIP ini, Selasa (14/09/2021).
[MBN]
