BIMATA.ID, Jakarta- Guru Besar Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB University, Hermanto Siregar mengatakan, program Kartu Prakerja jika dikelola baik bukan mustahil program Kartu Prakerja bisa jadi agen penyalur tenaga kerja yang efektif dan bisa diandalkan.
“Kartu Prakerja ini sudah punya segmen tersendiri. Tinggal kuatkan fungsi search and matchnya. Baik dengan dunia kerja maupun lembaga pembiayaan,” ungkap Hermanto saat menjadi narasumber talk show FEM Station bertema ‘Mengukur Efektivitas Program Kartu Prakerja’ di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Hermanto menilai, selama pandemi Covid-19 cara belajar dalam jaringan (daring) yang ternyata memiliki efekftivitas tersendiri secara waktu dan biaya, khususnya dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Karena itu, meski pada Semester I 2022 pelatihan di Kartu Prakerja direncanakan juga berlangsung secara luring atau offline, program ini harus tetap mempertahankan karakter khas dan pasar yang sudah terbentuk selama ini. Pelatihan secara daring jangan dihilangkan sama sekali,” kata Hermanto.
Hermanto menjelaskan, Kartu Prakerja berguna sebagai pelengkap dari pembelajaran di sekolah kejuruan, perguruan tinggi, maupun training-training yang selama ini dilaksanakan kementerian.
“Dari testimoni alumni berbagai gelombang yang sudah dilaksanakan, program Kartu Prakerja memberi nilai manfaat sangat tinggi. Terutama karena pelatihan-pelatihan dari Kartu Prakerja hadir sebagai pelengkap dari pembelajaran di sekolah kejuruan, perguruan tinggi, maupun training-training yang selama ini dilaksanakan kementerian atau lembaga lain,” terang Hermanto.
Hermanto Siregar mencatat, program Kartu Prakerja yang sudah berjalan 18 bulan dalam 19 gelombang serta menjangkau 9,88 juta orang penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
“Semoga pelatihan-pelatihannya makin banyak yang terintegrasi dengan link-up kebutuhan industri. Sementara itu, untuk lulusan Prakerja yang ingin terjun ke dunia wirausaha bisa terkoneksi dengan lembaga keuangan mikro,” katanya.
(ZBP)