BIMATA.ID, Jabar – Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, memprediksi sektor pariwisata bangkit pada awal 2022 jika kekebalan komunal (herd immunity) tercapai, di mana sekitar 37 juta warga Jabar selesai divaksin akhir Desember 2021.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Webinar 83 Tahun Sinarmas bertajuk ‘Indonesia Sehat Ekonomi Bangkit’ secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa, 14 September 2021.
“Saya memprediksi awal 2022 pariwisata akan normal lagi karena vaksin ditargetkan selesai, pandemi mudah-mudahan seperti ini terus, sehingga kita betul-betul bisa move on dari pandemi ke endemi, tinggal kami menata,” tuturnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini menggambarkan, dalam situasi adaptasi kebiasaan baru endemi Covid-19, tetap akan ada pembatasan pengunjung di destinasi wisata.
“Tapi tetap kami tidak akan seperti semula 100 persen. Kami pasti batasi, apakah 25, 50 atau 75 persen. Artinya, pergerakan ada tapi dibatasi,” jelas pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
“Sampai kapan? Sampai presiden memproklamasikan merdeka dari penjajah yang namanya Covid. Tidak tahu kapan masker boleh dibuka. Sebelum hari proklamasi itu, mari kita beradaptasi,” lanjutnya.
Khusus saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Jabar sudah mulai mengizinkan beberapa destinasi wisata untuk buka kembali.
Namun, pembukaan destinasi wisata tersebut akan disesuaikan dengan level atau tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah tersebut.
Meskipun dibuka, nantinya masih tetap ada pembatasan yang diberlakukan di objek wisata. Sehingga, tidak ada kerumunan yang berpotensi menularkan virus korona.
Selain itu, Pemprov Jabar juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat untuk masuk ke objek wisata dan tempat umum lainnya.
“Jadi kesimpulan pertama, pariwisata akan dibuka sesuai level PPKM. Kedua, kami menggunakan benteng seleksi melalui aplikasi PeduliLindungi, siapa yang masuk ke sana harus buktikan,” tandas Kang Emil.
Apalagi, Kang Emil menyampaikan, saat ini minat masyarakat untuk divaksin juga sangat tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari pengelola tempat umum yang mensyaratkan sertifikat vaksin untuk bisa masuk.
“Jadi sekarang vaksin bagus, orang berlomba-lomba karena syarat-syarat kegiatan publik dan akses ke ruang publik wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” ucapnya.
[MBN]