BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), memerintahkan jajarannya untuk membangun komunikasi yang baik kepada masyarakat terkait penurunan kasus Covid-19.
Hal tersebut untuk menghindari euforia yang berlebihan.
“Yang bisa kita (lakukan) adalah mengendalikan, ini penting. Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan,” ungkapnya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (07/09/2021).
Kepala Negara menekankan, Covid-19 bisa dikendalikan tetapi tidak mungkin hilang sepenuhnya. Seluruh pihak diminta untuk tidak lengah terhadap potensi lonjakan kasus.
“Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip. Varian Delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” pungkas Jokowi.
Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini, juga menyoroti kasus harian Covid-19 yang turun selama beberapa hari terakhir. Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional turun ke angka 20 persen.
Presiden Jokowi mengintruksikan jajarannya untuk tetap mengevaluasi menyeluruh terkait perkembangan kasus Covid-19 di daerah. Hal itu penting dilakukan agar penularan Covid-19 dapat segera ditangani.
“Kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin di akhir September kita sudah akan berada di angka di bawah 100 ribu (kasus),” urainya.
Terkait varian Covid-19, Mu atau B.1.621, mantan Wali Kota Surakarta ini mengimbau, agar jajaran menteri untuk memperhatikan detail perkembangan mutasi tersebut.
“Jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan,” kata Jokowi.
[MBN]