BIMATA.ID, Jakarta- Direktur surat utang negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan pemerintah mengantongi Rp21 triliun dari penerbitan tujuh SUN pada, Selasa (14/09/2021).
Namun, jumlah yang dimenangkan hanya 26 persen dari total penawaran yang masuk, yakni Rp80,66 triliun dan mayorits penawaran datang dari investor domestik.Sementara, mayoritas investor asing melirik SUN dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun.
“Seri-seri yang paling diminati investor adalah tenor 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun dengan total 69 persen dari total penawaran yang masuk,” kata Deni dalam keterangan resmi, Selasa (14/9).
Jika dirinci, jumlah penawaran yang masuk untuk SUN seri SPN03211215 sebesar Rp7,05 triliun, SPN12220915 sebesar Rp7,99 triliun, FR0090 sebesar Rp21,69 triliun, FR0091 sebesar Rp18,71 triliun, FR0088 sebesar Rp5,65 triliun, FR0092 sebesar Rp15,34 triliun, dan FR0089 sebesar Rp4,21 triliun.
Saat ini investor masih agresif dalam mengikuti lelang SUN. Pemerintah pun memutuskan hanya memenangkan permintaan Rp21 triliun dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan 2021.
Penetapan nominal penawaran yang dimenangkan ini sudah sesuai dengan arahan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Aturan ini tertuang di Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang SUN.
(ZBP)