BeritaBisnisEkonomiNasional

Holding Ultra Mikro Terbentuk, Erick Minta 4 Poin ini

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, Holding ultra mikro BUMN resmi terbentuk dengan penandatanganan pengalihan saham pemerintah di PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM kepada PT Bank BRI (Persero) Tbk.  Pembentukan holding tersebut merupakan salah satu bentuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

“Inisiasi transformasi yang terjadi di BUMN ini kan kita tidak hanya semata-mata menjadi bagian restrukturisasi atau pengurangan jumlah BUMN,” kata Erick, Senin (13/09/2021).

Dalam hal ini Erick menitipkan 4 poin utama dalam holding ultramikro tersebut. Pertama, holding ultramikro harus berkontribusi dan konsisten dalam memberikan pemasukan bagi negara, baik lewat dividen, pajak, maupun PNBP.

Kedua, Erick meminta holding ultramikro melakukan akselerasi digitalisasi dalam menghadapi perubahan zaman di era saat ini. Erick ingin memastikan memiliki model bisnis yang kuat ditopang dengan digitalisasi agar mampu bersaing di pasar terbuka.

Ketiga, Erick meminta holding ultramikro dapat memberikan dampak bagi para pelaku usaha ultra mikro dalam kemudahan akses, keterjangkauan biaya pendanaan, hingga tepat sasaran.

“Jadi bukan berarti kita juga memberikan akses mudah kepada individu yang punya track record yang tidak bagus, tapi yang tepercaya dan kita bisa juga menekan bunganya lebih kompetitif lagi,” ungkap Erick.

Poin terakhir,  transformasi human capital agar keberpihakan terhadap ultramikro bisa berjalan secara berkelanjutan. Erick menilai transformasi bisnis harus sejalan dengan transformasi human capital agar dampak yang dirasakan masyarakat bisa lebih maksimal.

“Problemnya, kadang-kadang tidak ada keberlanjutan. SOP-nya tidak dijalankan, banyak sudah inovasi yang saya lihat bagus-bagus tapi tidak berjalan maksimal,”ujar Erick.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close