BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintah telah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) selama hampir dua pekan terakhir. Beberapa daerah sudah kembali menerapkan sekolah tatap muka terbatas.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Muhaimin Iskandar mengingatkan, agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat terhadap evaluasi uji coba PTM.
Pasalnya, ada sejumlah hal yang menjadi perhatian dan kekhawatiran, sehingga perlu menjadi evaluasi bersama dengan mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
Salah satu yang menjadi kekhawatiran orang tua murid adalah pengawasan anak-anak di sekolah. Sebab, masih banyak ditemukan siswa yang berkerumun, baik di sekolah maupun sepulang sekolah.
Karena itu, pengawasan sekolah harus lebih ketat.
“Tentunya hal semacam itu membuat orang tua khawatir, mengingat virus korona masih ada walaupun di beberapa daerah sudah terjadi penurunan kasus terkonfirmasi positif,” ucap Gus Ami, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, Jumat (10/09/2021).
“Bukan hanya saat di sekolah saja, tapi sampai anak-anak murid tiba di rumah dengan selamat,” sambungnya.
Gus Ami meminta, agar pihak sekolah tidak memaksakan siswa untuk membeli seragam baru, seperti banyak dikeluhkan oleh orang tua murid. Dia mengingatkan, kondisi ekonomi masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19.
“Justru sebaiknya sekolah memberi program seragam dan buku gratis untuk siswa yang orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi. Harus ada pendekatan empati, agar tidak memberatkan rakyat,” imbuhnya.
Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Timur (Jatim) VIII ini juga mengingatkan, agar dinas pendidikan di daerah memperhatikan kondisi sekolah yang sudah menerapkan PTM terbatas.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyampaikan, PTM harus mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
“Kesiapan ruang belajar, hingga lingkungan sekolah sesuai standar yang berlaku di era pandemi Covid-19 harus betul-betul dilakukan. Pastikan murid terus menjaga jarak dan memakai masker, dan juga toilet di sekolah harus higienis,” terang Gus Ami.
Gus Ami menyoroti, masih banyaknya orang tua murid yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka. Terkait hal tersebut, sekolah diminta untuk tetap memberikan fasilitas dan pelayanan sebaik-baiknya bagi siswa.
“Maka, penting sekali program vaksinasi bagi anak dilakukan secara efektif dan agar cepat diselesaikan di seluruh daerah. Hal ini akan mengurangi kekhawatiran orang tua untuk mengirim anaknya ke sekolah,” pungkasnya.
Pemerintah, baik pusat dan daerah, juga diharapkan mengundang berbagai elemen yang terkait dengan dunia pendidikan. Dengan mendengarkan aspirasi masyarakat, maka evaluasi pelaksanaan PTM akan memunculkan hasil terbaik untuk siswa.
“Pihak eksekutif yang didampingi legislatif bisa mengundang PGRI, perwakilan NU dan Muhammadiyah, Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), Perkumpulan Orang Tua Murid, untuk mendengarkan aspirasi mengenai sekolah tatap muka agar pelaksanaan PTM ke depan bisa lebih maksimal,” ungkap Gus Ami.
[MBN]