BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Effendi Muara Sakti Simbolon menyebut, Jenderal Andika Perkasa akan menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengatakan, Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman akan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dalam waktu dekat.
“Insya Allah semua akan terjadi dalam waktu dekat, Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI,” kata Effendi, Jumat (03/09/2021).
Namun, Effendi tidak menjelaskan lebih lanjut kapan proses pergantian pucuk pimpinan TNI dan TNI Angkatan Darat (AD). Ia juga tidak menyampaikan, apakah surat presiden (Surpres) tentang nama calon Panglima TNI sudah dikirimkan ke DPR RI untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta III ini pun tidak menerangkan, apakah proses pergantian tersebut berbarengan dengan reshuffle yang santer dikabarkan bakal terjadi setelah Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke koalisi partai politik (Parpol) pendukung pemerintah.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021 mendatang. Marsekal Hadi menjabat sebagai Panglima TNI sejak Desember 2017 silam.
Selain Andika, nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono juga menguat untuk menggantikan posisi Marsekal Hadi.
Jika merujuk pada matra, saat ini TNI Angkatan Laut (AL) yang mendapat giliran memegang tongkat komando TNI. Akan tetapi, semua keputusan tetap berada di tangan Presiden Jokowi selaku Kepala Negara.
Meski begitu, pandangan mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto justru berbeda. Ia menilai, calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi harus memiliki chemistry atau kedekatan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto.
Hal itu berkaitan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di tengah kesulitan ekonomi yang tentu akan dihadapi di masa pandemi Covid-19.
“Harus lihat chemistry antara tiga kepala staf itu dengan Menhan. Sehingga, bisa bareng-bareng mengawal modernisasi pertahanan ke depan,” ujarnya, dalam diskusi yang digelar HMI secara daring, Rabu (07/07/2021).
[MBN]