BeritaHukumInternasionalPolitik

Di Forum PBB, Indonesia Ingatkan Dunia Tak Kesampingkan Rohingya

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi, mengingatkan dunia agar tidak mengesampingkan isu Rohingya di tengah krisis Myanmar yang dipicu oleh kudeta militer.

Pernyataan itu disampaikan Retno dalam High Level Event on Rohingya Crisis, yang digelar di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Rabu, 22 September 2021.

“Saya sampaikan bahwa dalam setiap pertemuan yang membahas krisis politik di Myanmar, Indonesia selalu mengingatkan bahwa masih adanya satu PR (pekerjaan rumah) besar yang jangan sampai dikesampingkan, yaitu penyelesaian masalah Rohingya,” katanya, saat memberikan pengarahan pers secara virtual, Kamis (23/09/2021).

Dalam pertemuan yang dihadiri Perdana Menteri Bangladesh, Menlu Brunei Darussalam, Menlu Turki, Menlu Gambia, Menlu Inggris, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam tersebut, Menlu RI menyampaikan, warga Rohingya sudah menderita cukup lama karena belum ada perkembangan perbaikan yang signifikan atas situasi mereka.

Kondisi pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp di Cox’s Bazar, Bangladesh, semakin diperburuk oleh pandemi Covid-19 mengingat kerentanan mereka terhadap infeksi virus korona, sementara tingkat vaksinasi mereka masih rendah.

Oleh karenanya, Indonesia mengajak komunitas internasional untuk membantu menyalurkan vaksin Covid-19, alat kesehatan, dan obat-obatan untuk pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar.

“Masyarakat internasional harus bekerja sama untuk memastikan pengungsi Rohingya dapat segera memperoleh akses vaksin,” tandas Retno.

Tidak hanya itu, Indonesia menyerukan masyarakat internasional untuk membantu menciptakan kondisi yang mendukung kembalinya pengungsi Rohingnya ke rumah mereka di Myanmar.

Dalam konteks tersebut, Retno menekankan pentingnya penyelesaian krisis politik di Myanmar dengan segera. Antara lain melalui implementasi Konsensus Lima Poin yang telah disepakati para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Krisis politik yang berkepanjangan akan menghambat upaya repatriasi (Rohingya),” ujarnya.

Indonesia juga mendorong masyarakat internasional untuk mendukung kerja AHA Centre, yang saat ini sedang melakukan penyaluran bantuan kemanusiaan di Myanmar, termasuk kepada warga Rohingya.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close