Bimata

Data Kementerian dan BIN Bocor, Ketua BSSN: Sistem Ektronik Pemerintah Perlu Dibenahi

BIMATA.ID, Jakarta-  Kebocoran data dan pembobolan yang diduga berhasil dilakukan hacker asal China terhadap 10 Kementerian/lembaga pemerintah termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) karena kerap ambil jalan pintas agar swasta yang mengamankan dan membuat data-data yang dimiliki Kementerian/lembaga menjadi tak aman untuk dikelola dengan baik.

“Ini banyak masalah. Kenapa? Karena sumber daya manusia (SDM). Masih banyak kementerian, ya sudah cari jalan pintas, hire dari swasta, dia [swasta] yang amankan datanya dia. Ini masalah utama,” kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian dalam acara Pembukaan Program Digital Leadership Academy 2021 yang disiarkan secara virtual, Senin (13/09/2021).

Dalam hal ini, BSSN sudah mengajak seluruh lembaga untuk menjalankan amanat PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Aturan itu, kata dia, telah mengatur bahwa setiap penyelenggara yang menjalankan sistem elektronik harus aman dan handal.

“Permasalahannya kan cenderung enggak handal dan enggak aman,” kata dia.

Ia mengaku sedih dan kecewa atas kejadian data pribadi milik peserta BPJS Kesehatan bisa bocor dan tersebar secara luas. Diketahui, terdapat kebocoran 279 juta data peserta BPJS Kesehatan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.

Melihat hal itu, Hinsa meminta kepada Kementerian dan lembaga negara harus membangun SDM untuk mengamankan pelbagai data penting miliknya.

“Yang harusnya amankan datanya mereka sendiri dong, masa orang lain. Benar kata tadi, kekhilafan bisa menghancurkan. Kita ajak semua Tiap instansi pemerintah, Bagaimana caranya mari kita bekerja dan benahi. Karena kita di paradigma baru paradigma digital,” tambahnya.

Hinsa mengakui bahwa sistem keamanan informasi milik swasta lebih baik ketimbang milik pemerintah.

“Saya jujur boleh saya katakan dari sisi keamanan sistem informasi kami bisa menilai, masih lebih bagus punya swasta. Banyak sistem elektronik pemerintah ini perlu dibenahi. Kita ajak. Kenyataannya seperti itu. Sibuk aja bocor data sini, bocor data situ, ya kita sedang dalam proses membangun,” kata Hinsa.

 

(ZBP)

Exit mobile version