BIMATA.ID, Jakarta- Ketua badan anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2022 adalah sebesar 5,2 persen. Target ini naik dari yang sebelumnya diajukan pemerintah.
“Ada kesamaan pandangan pada titik pertumbuhan ekonomi yang terbaik di 5,2 persen. Bapak-bapak sekalian bisa disetujui?” ujar Said yang diikuti persetujuan anggota Banggar, Rabu (08/09/2021).
Sedangkan untuk target inflasi pada tahun depan ditetapkan masih sama yaitu tiga persen, dengan nilai tukar rupiah sebesar Rp14.350 per USD, serta suku bunga SUN 10 tahun adalah 6,8 persen atau lebih rendah dari RAPBN 2020 sebesar 6,82 persen.
Banggar DPR juga menyepakati sasaran pembangunan untuk 2022, di antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditetapkan di kisaran 73,41-73,46, nilai tukar petani ditargetkan antara 103-105, dan nilai tukar nelayan antara 104-106.
Sementara tingkat pengangguran terbuka ditetapkan antara 5,5 sampai dengan 6,3 persen, tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9 persen dan rasio ini untuk tahun depan ditargetkan di kisaran 0,376-0,378.
Said menilai, penguatan sektor kesehatan menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi dan sosial, dan mendorong belanja K/L agar memberikan multiplier effect bagi perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga daya beli masyarakat dan melakukan penguatan program pemulihan UMKM. Menurut dia, penguatan pemulihan UMKM ini bisa melibatkan kolaborasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pemerintah dalam menyusun dan menetapkan rincian APBN agar berisikan sekurang-kurangnya rincian program, kegiatan, keluaran, serta rincian jenis belanja, dan kerangka pengeluaran jangka menengah,” pungkas dia.
(ZBP)