BIMATA.ID, Jakarta- Presiden Wahana Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (WAMTI), Agusdin Pulungan mengatakan, dalam skala makro terdapat lima hal yang harus diperkuat pemerintah untuk memastikan neraca komoditas bisa efektif.
Pertama, jaminan ketersediaan pasokan di dalam negeri melalui peningkatan produksi.
“Pemerintah harus bekerja keras untuk mendorong produksi bahan baku,” kata Agusdin, Kamis (19/08/2019).
Dalam peningkatan produksi, instrumen yang bisa dipakai antara lain kelancaran infrastruktur listrik, jalan, dan lain sebagainya. Faktor produksi pertanian seperti bibit, teknologi, dan ketersediaan air, serta dukungan pembiayaan produksi.
Kedua, rantai distribusi (supply chain) yang lancar dan efisien dari tingkat produksi sampai konsumen. Hal tersebut membuat komoditas yang diproduksi diterima konsumen tepat waktu dengan kualitas terjaga, karena selama ini produksi komoditas seringkali berlebih, namun tidak bisa sampai akibat supply chain tidak efektif
Ketiga, peningkatan daya beli (purchasing power) masyarakat, karena hal ini dipercaya akan mendorong permintaan yang pada akhirnya meningkatkan produksi.
“Keempat, pengendalian produk-produk yang berasal dari luar negeri, terutama komoditas dengan harga lebih murah yang berpotensi mengganggu harga yang ditetapkan produsen dalam negeri,” ujarnya..
Pemerintah harus mengevaluasi keempat hal tersebut untuk memastikan ketersediaan kita cukup dan produksi di dalam negeri tidak terganggu.
Terakhir, pemerintah harus memberikan insentif kepada petani sebagai produsen utama, agar mereka mampu bersaing dengan produk-produk luar baik dari sisi produksi maupun harga dan pemasaran.
(ZBP)